Sangkur Itu pun Menancap Di Dada

jpnn.com - PEKANBARU - Polsek Tampan bekerjasama dengan Reskrim Polresta Pekanbaru menangkap Budi Setiawan, Rabu (20/1) pukul 20.00 WIB. Penjaga Warung Internet If Line Jalan Kualu, Kelurahan Tuah Karya ini diduga membunuh Riski Ramadhan.
Budi diringkus saat santai di pondok dekat kafe Jalan Delima, Kelurahan Delima, Tampan. Antara dia dan Riski, diketahui sudah setahun kenalan.
Anak baru gede berusia 18 tahun ini diringkus tanpa perlawanan. Kendati awalnya dia sempat menolak tuduhan polisi. ‘’Sebelumnya anggota tanya, tidak saya tanggapi. Saya luluh karena cara kapolsek,’’ kata Budi di Polsek Tampan, Kamis (21/1) pagi.
Pria asal Payakumbuh ini mengaku terpaksa menghabisi nyawa Riski lantaran merasa terancam. Menurutnya, perselisihan dengan Riski berawal, Rabu (13/1) sekitar pukul 19.00 WIB. Riski minta ID atau password email game milik Budi.
‘’Dia mengajak saya main PS gratis. Sebagai syarat, saya mau meminjamkan ID,’’ akunya.
Budi kemudian diminta datang ke tempat Riski menjaga PS yakni di Jalan Harapan Raya Ujung, Tenayanraya. Namun Budi tak tahu lokasinya. Selanjutnya melalui telepon, Riski menyarankan agar Budi mencari kawan yang bisa mengantarnya.
Sekitar pukul 22.30 WIB, Budi berangkat bersama Ivan (14) pelajar SMP yang sering bermain di Warnet yang dijaganya. Setibanya di sana, Budi ditraktir main PS gratis. Setelah puas, ketiganya lalu pergi mencari warung internet lain.
Di perjalanan, Budi menyatakan keengganannya memberikan ID game miliknya. Karena itu, saat berada di Jalan Arifin Achmad, Riski sempat memarahi Budi.
PEKANBARU - Polsek Tampan bekerjasama dengan Reskrim Polresta Pekanbaru menangkap Budi Setiawan, Rabu (20/1) pukul 20.00 WIB. Penjaga Warung Internet
- Pelaku Mutilasi Sang Kekasih yang Sedang Hamil Diancam Hukuman Mati
- Pencuri Motor Mahasiswa di Ogan Ilir Diringkus Polisi
- Begini Kata Polisi soal Hasil Tes Psikologi dan Puslabfor Dokter Priguna
- Polisi Buton yang Ditusuk Warga Korban Salah Sasaran
- Cekcok Antar-Debt Collector Berujung Pengeroyokan di Pekanbaru
- Dengar Ada Mahasiswi Mandi, Dokter MAES Berbuat Nekat, Terjadilah