Sanksi Baru UE Menanti Syria
Senin, 10 September 2012 – 11:00 WIB
NICOSIA - Pertempuran antara oposisi dan pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad di Syria terus berlangsung. Situasi itu membuat dunia geregetan. Apalagi, rezim Assad mengerahkan helikopter dan jet tempur untuk menyerang dan membombardir kantong-kantong oposisi. Korban jiwa, terutama di kalangan warga sipil, pun berjatuhan.
Prihatin dengan situasi tersebut, Uni Eropa (UE) akan menyiapkan sanksi baru kepada Syria. Hal itu ditempuh untuk menekan rezim Assad agar segera menghentikan perang saudara yang meletus akibat revolusi sejak 18 bulan lalu. Sanksi baru tersebut diperkirakan mulai diberlakukan bulan depan.
Baca Juga:
Menteri Luar Negeri (Menlu) Belgia Didier Reynders, dalam pertemuan bersama para menlu UE, di Kota Nicosia, Siprus, kemarin (9/9) menyatakan bahwa sanksi baru sudah sangat mendesak diberlakukan bagi Syria. Pihaknya juga meminta Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Catherine Ashton mempersiapkan pembahasan sanksi tersebut.
"Kita perlu bertindak lebih jauh atas sektor finansial dan kegiatan bisnis Syria," ujar Reynders seusai pertemuan di sebuah resor mewah di Nicosia, yang berjarak sekitar 400 kilometer dari Damaskus, ibu kota Syria.
NICOSIA - Pertempuran antara oposisi dan pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad di Syria terus berlangsung. Situasi itu membuat dunia geregetan.
BERITA TERKAIT
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan