Sanksi Baru UE Menanti Syria

Sanksi Baru UE Menanti Syria
Sanksi Baru UE Menanti Syria
NICOSIA - Pertempuran antara oposisi dan pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad di Syria terus berlangsung. Situasi itu membuat dunia geregetan. Apalagi, rezim Assad mengerahkan helikopter dan jet tempur untuk menyerang dan membombardir kantong-kantong oposisi. Korban jiwa, terutama di kalangan warga sipil, pun berjatuhan.

Prihatin dengan situasi tersebut, Uni Eropa (UE) akan menyiapkan sanksi baru kepada Syria. Hal itu ditempuh untuk menekan rezim Assad agar segera menghentikan perang saudara yang meletus akibat revolusi sejak 18 bulan lalu. Sanksi baru tersebut diperkirakan mulai diberlakukan bulan depan.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Belgia Didier Reynders, dalam pertemuan bersama para menlu UE, di Kota Nicosia, Siprus, kemarin (9/9) menyatakan bahwa sanksi baru sudah sangat mendesak diberlakukan bagi Syria. Pihaknya juga meminta Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Catherine Ashton mempersiapkan pembahasan sanksi tersebut.

"Kita perlu bertindak lebih jauh atas sektor finansial dan kegiatan bisnis Syria," ujar Reynders seusai pertemuan di sebuah resor mewah di Nicosia, yang berjarak sekitar 400 kilometer dari Damaskus, ibu kota Syria.

NICOSIA - Pertempuran antara oposisi dan pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad di Syria terus berlangsung. Situasi itu membuat dunia geregetan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News