Sanksi Baru UE Menanti Syria

Sanksi Baru UE Menanti Syria
Sanksi Baru UE Menanti Syria
Penjatuhan sanksi tambahan diambil karena sejumlah upaya mendesak agar Assad mundur ternyata gagal alias tak membawa hasil. Sejumlah sanksi juga diberlakukan, termasuk embargo senjata, larangan bepergian bagi pejabat rezim Assad, serta pembekan aset sekitar 50 perusahaan dan 150 individu dari Syria.

Ashton menegaskan kembali bahwa Assad harus mundur dari kekuasaan. Menurut dia, prioritas utama UE saat ini adalah mendukung penuh misi utusan PBB-Liga Arab yang baru, Lakhdar Brahimi. Dia akan memulai mediasi untuk menghentikan perang sipil di Syria.

Dalam kesempatan itu, Ashton pun mendesak kelompok oposisi Syria untuk membentuk front bersatu dalam rangka melengserkan rezim Assad. Dia menilai perjuangan mereka selama ini masih terpisah. "Sangat penting jika rakyat Syria merasa bahwa mereka, siapapun itu, adalah bagian dari masa depan," ujarnya.

Ashton menambahkan bahwa perhatian terhadap aspek kemanusiaan para pengungsi Syria juga menjadi prioritas utama UE. Pihaknya akan bekerja sama dengan sejumlah negara tetangga Syria dalam menyalurkan bantuan. Dia mengungkapkan bahwa sekitar 200 ribu warga Syria saat ini tinggal di pengungsian di Turki, Lebanon, dan Jordania.

NICOSIA - Pertempuran antara oposisi dan pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad di Syria terus berlangsung. Situasi itu membuat dunia geregetan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News