Sanksi Berat Intai Sekolah 'Nakal'

Sanksi Berat Intai Sekolah 'Nakal'
Sanksi Berat Intai Sekolah 'Nakal'

Kecurangan paling marak, lanjut Retno, adalah soal bocoran jawaban. Dari penelusuran FSGI, kunci-kunci jawaban ini dibeli melalui oknum guru atau oknum yang mengaku dari Bimbingan Belajar (Bimbel) dengan koordinasi salah seorang siswa sebagai pengumpul uang. Setiap orang diminta membayar Rp 50.000-110.000 untuk mendapatkan kunci jawaban tersebut.

"Ada laporan dari guru di Sumatera Utara, Brebes, Muna, Pandeglang, Jawa Timur, dan Jakarta soal bocoran itu. Jadi pagi-pagi murid sudah datang ke sekolah untuk menyalin jawaban yang mereka beli tadi," katanya.

Pengamat pendidikan Lody Paat mengatakan, unas telah merusak mental para guru dan murid. Berbagai cara dilakukan agar lulus. "Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah miskonsepsi tentang kualitas pendidikan. Ujian semacam ini memang bisa jadi alat ukur siswa, tapi tak bisa jadi cara meluluskan siswa apalagi meninggikan kualitas pendidikan," tegasnya. (cdl)

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak segan-segan memberikan sanksi berat bagi siswa dan sekolah yang kedapatan curang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News