Sanksi FIFA Tinggal Ketok

PSSI-KPSI Ngotot Bikin Kongres Sendiri-Sendiri

Sanksi FIFA Tinggal Ketok
PERSIAPAN-Suasana persiapan Kongres Luar Biasa PSSI yang digelar di Hotel Aquarius, Jl. Imam Bonjol Palangka Raya Kalimantan Tengah, Minggu (9/12) malam. Tampak Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin saat memantau lokasi. FOTO: FERRY / KALTENG POS
PSSI dan KPSI sebenarnya sudah menekan kesepakatan (MoU) di Kuala Lumpur, Malaysia, Juni lalu. Ada empat poin kesepakatan yang menjadi jalan untuk mengakhiri konflik sepak bola tanah air. Yakni perubahan statuta, pengembalian anggota Executive Committee (Exco) PSSI yang dipecat, penyatuan liga, dan penyelenggaraan kongres berdasar voters kongres Solo.

Namun, hingga saat ini tidak ada satu pun di antara poin-poin tersebut yang terlaksana. Terbentuknya Joint Committee (JC) yang berfungsi menjadi tim bersama pelaksanaan kesepakatan juga sia-sia. Belakangan beberapa anggota JC (dari kubu PSSI) malah mundur sendiri-sendiri.

FIFA pun meminta pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), membantu penyelesaian konflik PSSI versus KPSI. Tapi, sejauh ini tidak ada respons positif dari kedua kubu yang berseteru.

Menko Kesra Agung Laksono yang menjadi pelaksana tugas Menpora menegaskan bahwa pemerintah belum bisa memberikan rekomendasi bagi PSSI untuk menggelar kongres di Palangkaraya. Alasannya, PSSI tidak menjalankan hasil kesepakatan pertemuan terakhir antara PSSI dan KPSI pada 8 Desember lalu.

JAKARTA - Konflik yang berlarut-larut membawa sepak bola Indonesia semakin dekat dengan sanksi dari FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional). Otoritas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News