Sanksi No-Fly Zone Menanti Kadhafi
Cegah Jet Tempur Libya Serang Warga Sipil
Rabu, 09 Maret 2011 – 06:24 WIB
Saat ini OKI sedang membahas respons terhadap konflik di Libya. Berbagai informasi menyebutkan bahwa korban tewas di Libya telah mencapai 2 ribu orang. Sebagian besar di antara mereka adalah warga sipil. Bahkan, Persatuan HAM Libya memperkirakan korban jiwa akibat pembantaian Kadhafi tiga pekan terakhir mencapai 6 ribu orang.
Baca Juga:
Ihsanoglu juga mendesak pemerintah Libya agar secepatnya memberikan akses masuk bagi bantuan kemanusiaan di negara tersebut. OKI, lanjut dia, juga mendukung tuntutan PBB agar diberi akses secara langsung kepada para korban pertempuran. ’’Tetapi, kami menolak apapun bentuk campur tangan militer (di daratan) di Libya,’’ tegasnya.
Sikap yang sama dilontarkan Dewan Kerja Sama Teluk atau Gulf Cooperation Council (GCC). Enam negara anggota GCC Senin lalu (7/3) telah sepakat mendesak DK PBB untuk mengambil semua langkah yang diperlukan guna melindungi warga sipil Libya. Termasuk penerapan sanksi zona larangan terbang.
Liga Arab mungkin juga mendukung. Meski baru akan mengadakan rapat Sabtu nanti (12/3), organisasi 22 negara Arab itu memberikan sinyal bahwa zona larangan terbang perlu diberlakukan untuk menyetop serangan jet tempur Libya terhadap kubu oposisi. Hanya, Liga Arab menolak intervensi militer asing di wilayah Libya.
BENGHAZI – Tekanan komunitas internasional kepada pemimpin Libya Muammar Kadhafi belum mereda. Setelah lebih dari tiga pekan revolusi rakyat
BERITA TERKAIT
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan