Sanksi No-Fly Zone Menanti Kadhafi
Cegah Jet Tempur Libya Serang Warga Sipil
Rabu, 09 Maret 2011 – 06:24 WIB
Para menteri negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan bertemu di Brussels, Belgia, Kamis besok (10/3), untuk membahas soal kemungkinan aksi militer atas rezim Kadhafi. ’’Ada konsensus soal perlunya NATO mengintervensi zona larangan terbang,’’ kata seorang diplomat terkemuka dari NATO. Dia memastikan bahwa langkah tersebut tidak memerlukan tentara di darat. Selain itu, Uni Eropa mengadakan KTT khusus Jumat lusa (11/3) untuk membahas krisis di Libya.
Serangan tentara pro-Kadhafi atas oposisi tidak mereda. Pasukan Libya kemarin mengerahkan tank dan meluncurkan roket untuk membombardir posisi para pejuang oposisi. Serangan tersebut tidak hanya ditujukan ke area kekuasaan oposisi di barat Libya, tetapi juga di timur. ’’Banyak orang mati di sana sini. Tentara Kadhafi dilengkapi roket dan tank,’’ ungkap Abdel Salem Mohamed, 21, pejuang oposisi yang baru kembali ke Ras Lanuf. ’’Situasinya tidak baik bagi kami,’’ lanjut dia.
Para pejuang oposisi bersenjatakan senapan mesin, peluncur granat, serta senjata anti-tank dan pesawat. Mereka membawa persenjataan tersebut dalam pikap. Tetapi, Kadhafi juga mengerahkan jet tempur untuk menghancurkan oposisi.
Stasiun televisi Al Jazeera melaporkan bahwa tentara Kadhafi meluncurkan rudal ke kota minyak Ras Lanuf. Koresponden Reuters menuturkan bahwa tiga korban luka tergolek di rumah sakit Ras Lanuf setelah bertempur di Bin Jawad. Garis depan itu telah direbut kembali oleh tentara Kadhafi.
BENGHAZI – Tekanan komunitas internasional kepada pemimpin Libya Muammar Kadhafi belum mereda. Setelah lebih dari tiga pekan revolusi rakyat
BERITA TERKAIT
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan