Sanksi RUU Protokol Perlu Dikaji
Rabu, 13 Januari 2010 – 21:14 WIB
Sanksi RUU Protokol Perlu Dikaji
JAKARTA- Sejumlah anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI mengusulkan agar sanksi dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Protokol perlu dikaji lebih dalam karena RUU Protokol ini hanya akan mengatur beberapa orang saja dari seluruh jumlah penduduk. Sementara anggota dari Fraksi Partai Demokrat Subiyakto mengatakan perlunya dimasukkan masalah sanksi dalam RUU ini. "Sebuah undang-undang tanpa adanya sanksi, itu bukan undang-undang," tegasnya, sembari meminta para pihak yang menginginkan tidak memasukan sanksi melakukan kajian ulang.
"RUU Protokol prinsipnya hanya akan mengatur beberapa orang saja dari seluruh penduduk. Jadi, dimasukkannya sanksi dalam salah satu pasal RUU tersebut perlu direnungkan lagi," kata anggota Baleg dari Fraksi PKS H Tb Soenmandjaja, saat Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Deputi Mensesneg Bidang Perundang-Undangan dan Asosiasi DPRD dan Pemerintahan Provinsi, di DPR Jakarta, Rabu (13/1), dipimpin Wakil Ketua Baleg Ida Fauziah.
Menurutnya, sanksi itu sesungguhnya lebih berkaitan dengan penyelenggara yang dalam hal ini lebih banyak dilaksanakan oleh pegawai negeri sipil (PNS). "Di negara-negara maju, pengaturan protokoler ini bukan menjadi hal yang merepotkan, karena pengaturan protokoler lebih sederhana."
Baca Juga:
JAKARTA- Sejumlah anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI mengusulkan agar sanksi dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Protokol perlu dikaji
BERITA TERKAIT
- ASN Pemkab Karawang Masuk Kerja Lebih Siang Selama Ramadan
- Seorang Wisatawan asal Bogor Hilang Terseret Ombak di Pantai Carita
- Pemkab Jembrana Merger Dinas untuk Efisiensi Anggaran Maupun Kinerja
- Satgas Cartenz Masih Selidiki Kasus Rumah Terbakar di Pruleme
- Honorer Bisa Tenang, Pemda Janji Tak Ada PHK, Kesejahteraan PPPK Paruh Waktu Dijamin
- Menteri Lingkungan Hidup Setop Open Dumping di 343 TPA