Sanksi Seumur Hidup untuk Pelempar Pisang

Sanksi Seumur Hidup untuk Pelempar Pisang
Dani Alves saat memakan pisang yang dilemparkan penonton. Foto: thetimes.co.uk

VILLAREAL - Dalam laga melawan Villareal, bek Barcelona Daniel Alves makan pisang yang dilempar penonton. Tindakan itu dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap aksi rasialisme.
 
Tindakan Alves tersebut tidak saja menuai simpati yang luas. Namun, lebih dari itu, juga menjadi serangan balik yang sangat telak bagi sang pelaku.
 
Ya, sang pelaku akhirnya dilarang datang ke Stadion El Madrigal Castello selama seumur hidup. Sanksi tegas itu diberikan setelah manajemen berhasil mengidentifikasi pelaku lewat rekaman CCTV dalam waktu kurang dari 24 jam setelah pelaku melakukan aksinya.
 
"Villarreal ingin memberikan sebuah sikap tegas, bahwa klub sangat menyesalkan dan mengutuk insiden yang terjadi kemarin saat pertandingan melawan Barcelona di mana penggemar melemparkan sebuah benda ke lapangan di El Madrigal," tulis sebuah pernyataan di situs resmi klub.
 
"Terima kasih kepada aparat keamanan dan bantuan yang tak ternilai dan loyalitas kepada Villarreal. Klub telah mengidentifikasi pelakunya dan telah memutuskan untuk menarik tiket selama semusim dan mengeluarkan larangan seumur hidup untuk dia tidak mengakses El Madrigal," lanjut tulisan tersebut.
 
Seperti diketahui, salah seorang suporter Villareal melemparkan pisang ke arah Alves. Di eropa, pisang adalah simbol penghinaan alias menyamakan sang pemain dengan monyet.

Namun, Alves menanggapi dengan senyum, dia bahkan mengupas pisang tesebut dan memakannya sebelum melakukan tendangan pojok.
 
"Sekali lagi klub kami ingin menyampaikan komitmen yang kuat untuk memajukan rasa hormat, kesetaraan, sportivitas dan fair play, baik di dalam dan luar lapangan dan penolakan mutlak dari setiap tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ini, seperti kekerasan, diskriminasi, dan rasisme." (dik/ruk)


VILLAREAL - Dalam laga melawan Villareal, bek Barcelona Daniel Alves makan pisang yang dilempar penonton. Tindakan itu dilakukan sebagai bentuk perlawanan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News