Santai Bro, yang Di Den Haag Itu Hanya Aksi Teatrikal

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyebutkan, pemerintah Indonesia tidak akan menanggapi apa pun hasil dari Pengadilan Rakyat Internasional di Den Haag.
"Sesuai arahan Pak Presiden (Jokowi), kita punya sistem hukum sendiri," ujarnya, kemarin.
Hal senada diungkapkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dia menegaskan, International People's Tribunal (IPT) kasus 1965 di Belanda tersebut bukan merupakan proses hukum yang dilakukan secara formal.
Melainkan aksi teatrikal pengadilan yang tak punya hubungan dengan badan hukum atau arbitrase mana pun.
"Banyak pihak mengira itu pengadilan sungguhan. Tapi tidak sama sekali. Kegiatan semacam itu banyak dilakukan di belahan bumi lainnya dan tidak ada hubungannya dengan pemerintah Belanda, tempat dilaksanakannya sidang," ungkapnya.
IPT yang digelar di Den Haag itu juga dihadiri beberapa tokoh Indonesia. Kebanyakan adalah ahli hukum dan advokasi seperti Todung Mulya Lubis, Uli Parulian Sihombing, dan Sri Suparyati.
Todung yang berpidato sebagai jaksa pun menuntut kebenaran tentang peristiwa 1965 dan pemulihan nama-nama yang tercemar akibat insiden tersebut. (owi/bil/c9/kim)
JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyebutkan, pemerintah Indonesia tidak akan menanggapi apa pun hasil dari Pengadilan Rakyat Internasional
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kades Kohod & 3 Tersangka Lain Ditahan Bareskrim
- Tokoh Masyarakat: Mau Ramadan, Jangan Saling Serang Soal Pagar Laut Tangerang
- Versi Pimpinan Komisi VI, Danantara Bakal Dikelola Profesional dan Bisa Diaudit
- Mendiktisaintek Brian Yuliarto Mendorong Pembentukan Dewan Insinyur
- KPPU Pantau Kenaikan Harga Bawang Putih
- Ramadan 2025, Sahabat Yatim Luncurkan Program untuk Bahagiakan Anak Yatim