Santana: Main Musik ibarat Pilih Makanan
Minggu, 06 Maret 2011 – 18:20 WIB
JAKARTA - Carlos Santana tergolong musikus yang mampu bertahan dengan perubahan zaman dan selera. Tak heran, dia disebut sebagai representasi musikus lintas generasi. Mulai tahun 60-an sampai era serbadigital seperti sekarang ini, dia masih terus dipuja. "Saat itu kami ingin kebebasan. Tentu saja saya yang berasal dari generasi itu tidak menginginkan lagi adanya perbedaan. Kalau musik saya bisa membuat persamaan, paling tidak dimulai di keluarga, ya kenapa tidak?" ucapnya.
"Saya tidak keberatan kalau disebut seperti itu. Justru men-support. Malah jadi kehormatan, ya. Sebab, saya bisa membuat keluarga jadi bahagia. Mulai kakek, orang tua, sampai remaja tahu musik saya," katanya, yang di Java Jazz 2011 ini tampil di dua special show, Jumat (4/3) dan Sabtu kemarin.
Pria yang menjadi warga kebangsaaan AS naturalisasi pada 1965 tersebut lalu menyebut, sebagai seorang musikus, dirinya harus bisa membawa musiknya tak lekang zaman. Selanjutnya, dia menyebut dirinya termasuk generasi Woodstock. Saat itu, pada akhir tahun 60-an, para generasi muda (termasuk dia) AS muncul sebagai counter culture terhadap budaya kemapanan.
Baca Juga:
JAKARTA - Carlos Santana tergolong musikus yang mampu bertahan dengan perubahan zaman dan selera. Tak heran, dia disebut sebagai representasi musikus
BERITA TERKAIT
- Penjelasan Inul Daratista soal Denda Pajak Rp 450 Juta, Oh Ternyata
- Hotman Paris Angkat Bicara Soal Kasus Vadel Badjideh, Begini Katanya
- Reaksi Nikita Mirzani Dituding Telantarkan Anak Demi Berlibur Bareng Kekasih
- Sherina Munaf dan Baskara Mahendra Ternyata Sudah Pisah Rumah
- Kolaborasi Tiga Diva dan Super Girls LTZ Pecah, Penonton Terkesima
- Di Blok M, Ratu Sikumbang Berdendang