Santo Purnama

Oleh Dahlan Iskan

Santo Purnama
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dari Purdue itu Santo meneruskan kuliah ke Stanford University. Yakni universitas level utama yang ada di California.

Di Stanford, Santo seangkatan dengan pendiri Google dan start-up lainnya - -yang memang lagi mewabah saat itu.

Orang tua Santo hanya membiayai sebagian ongkos kuliahnya itu. Santo sendiri yang harus mencari tambahannya. Ia punya otak bisnis --seperti yang diakui teman-temannya.

Keluarga Santo memang pebisnis. Kakaknya punya bisnis nikel, batubara, dan banyak lagi.

Meski punya darah Tionghoa, Santo sudah generasi keempat di Indonesia. Kakeknya pun sudah kelahiran Aceh. Lalu bapaknya pindah ke Medan.

Di Medan-lah Santo lahir. Tapi ketika masih kecil ia sudah diajak pindah ke Jakarta. Karena itu sekolahnya pun di Jakarta.

Santo adalah lulusan SMA Bunda Hati Kudus di Jakarta --dekat Grogol itu.

Selama ini Santo sudah berbisnis di bidang alat kesehatan. Di Amerika sana. Misalnya alat tes diabetes dan urine.

Untung lagi lockdown. Kalau tidak saya pun tidak akan bisa menemukan siapa Santo Purnama yang diberitakan menemukan alat test swab Covid-19 murah dengan akurasi 92 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News