Santoso, Dengarlah Harapan Keluarga di Lereng Sumbing Ini
Basri mengenang saat bertemu dengan Santoso sebenarnya tidak ada hal yang aneh. Waktu itu Santoso juga sempat men-galami masa-masa nakal seperti umumnya anak muda. Namun, kenakalan itu masih dalam batas kewajaran.
Selang beberapa tahun setelah Santoso kembali ke Sulawesi, Basri sudah tidak lagi menghubunginya. Ia justru kaget ketika beberapa bulan belakangan ada aparat kepolisian menemui keluarganya di Desa Adipuro yang berada di ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.
Beberapa kali aparat mengunjungi desanya. Petugas juga menanyakan perihal kehidupan Santoso sejak kecil. “Kelurga di sini baru tahu sekitar dua bulan lalu ketika ada polisi yang mencari tahu informasi tentang Santoso. Saya tidak menduga sebelumnya,” urai Basri.
Karenanya ia mengaku pusing setelah beberapa kali dikunjungi aparat. Meski hanya sebatas dimintai keterangan, hal itu tetap menjadi ganjalan tersendiri di pikirannya.
“Sekitar tiga kali mereka ke sini menanyakan Santoso. Saya pusing,” ucapnya.
Kepala Desa Adipuro, Waluyo menjelaskan, pemerintah desanya tidak begitu paham soal kehidupan Santoso. Pihaknya baru tahu bahwa Santoso merupakan terduga teroris setelah ada anggota polisi yang datang ke desanya. Tujuannya mencari tahu informasi terkait kegiatan Santoso.
“Orang tuanya memang asli Kaliangkrik. Tapi Santoso tidak lahir di sini. Mereka transmigrasi pada 1970 silam,” katanya.
Orang tua Santoso sebenarnya biasa saja. Artinya sama seperti warga umum lainya.
- Sopir Travel di Riau Rekayasa Kasus Perampokan, Diduga Hindari Penarikan Leasing
- Peredaran 1,18 Juta Batang Rokok Ilegal Digagalkan Bea Cukai Langsa, 2 Pelaku Ditangkap
- Penjelasan PT PEU Terkait Kisruh di Koperasi BMS, Oh Ternyata
- Kelelahan Saat Mendaki Gunung Banda Neira, 3 Mahasiswa Unpatti Dievakuasi Tim SAR Gabungan
- Anak di Bangka Hilang Diduga Diterkam Buaya Saat Mandi
- 525 Honorer Lulus Seleksi PPPK 2024 Tahap I PPU, Segera Isi DRH & Kelengkapan Dokumen