Santoso Sudah Mati, Operasi Tinombala Jalan Terus

jpnn.com - JAKARTA - Matinya Santoso tak membuat Polri mengakhiri Operasi Tinombala. Kapolri Jenderal Tito Karnavian bahkan memerintahkan Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala terus memburu pengikut pentolan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu.
Tito mengatakan, masih ada beberapa buron kasus terorisme yang harus dibekuk. Antara lain Ali Kalora dan Basri, serta 19 orang anggota kelompok MIT yang masih bersembunyi di Pegunungan Napu, Sulawesi Tengah.
"Kelompok ini melemah, tapi masih ada beberapa orang yang kita tahu mereka memiliki kemampuan dan militansinya tinggi. Misalnya Basri dan Ali Kalora, oleh karena itu jangan sampai buru-buru cabut operasi ini," kata Tito usai upacara HUT Adhyaksa di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (22/7).
Tito menilai Operasi Tinombala sudah berjalan sesuai rencana. Berbagai macam upaya seperti penyekatan wilayah di Pegunungan Napu sudah dilakukan, sampai pada akhirnya Santoso dan pengikutnya, Muchtar bisa dilumpuhkan.
Karenanya Tito masih ingin melanjutkan Operasi Tinombala. Sebab, kata dia, saat ini adalah momentum yang baik untuk mencari anak buah Santoso lainnya termasuk Ali Kalora dan Basri.
"Ketika mereka sudah melemah maka kita harus pressure supaya tekanan semakin tinggi. Agar cepat selesai sampai ketangkap tokoh utama karena ancaman di tokoh utama. Ali Kalora dan Basri misalnya, kita harus lakukan tekanan saat sekarang ini. Jangan kendor, sekarang sudah terdesak, sudah lepas, kita akan repot ke depan," tegasnya.(elf/JPG/ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Mantan Komisioner KPK Duga Ada Aktor Lain di Balik Mafia Peradilan Suap Rp 60 Miliar
- Museum of Toys dan RMHC Galang Dana Pembangunan Rumah Singgah Anak Berpenyakit Kronis
- Setelah Heboh Pengadil Terjerat Kasus Suap, MA Rombak Posisi 199 Hakim
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Banjir di Barito Utara Meluas, 60 Ribu Warga Terdampak