Santoso Tak Terima Pernyataan Irjen Dedi Soal Penyebab Tragedi Kanjuruhan
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Santoso merasa tidak terima dengan narasi kepolisian bahwa gas air mata bukan menjadi penyebab banyaknya korban tewas di Tragedi Kanjuruhan.
"Semua tahu bahwa kematian itu diawali dari ditembakkannya gas ajr mata ke arah penonton yang menimbulkan kepanikan," ujar Santoso melalui layanan pesan, Selasa (11/10).
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut gas air mata yang ditembakkan anggota Brimob seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, tidak mematikan.
Menurut Dedi, penjelasan itu berdasar dua keterangan ahli, yakni ahli bidang teksiologi atau racun dari Universitas Udayana dan ahli kimia dan persenjataan dari Universitas Indonesia.
Jenderal Dedi mengatakan berdasar penjelasan para ahli dan dokter spesialis yang menangani para korban baik yang meninggal atau luka, tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian dari gas air mata.
Penyebab kematian orang dalam Tragedi Kanjuruhan akibat kekurangan oksigen yang dipicu dari berdesak-desakan dan bertumpuk-tumpukan antarsuporter.
Santoso menyebut pernyataan Irjen Dedi tidak tepat dan memicu pro dan kontra di masyarakat yang sedang berduka atas Tragedi Kanjuruhan.
"Kurang tepat pernyataan itu," tegas legislator Fraksi Partai Demokrat itu.
Santoso merasa tidak terima dengan narasi kepolisian yang membangun opini gas air mata bukan menjadi penyebab banyaknya korban tewas di Tragedi Kanjuruhan.
- Bencana Melanda, Anggota DPR Ajak Masyarakat Bantu Korban
- Anggota DPR Harap Tak Semua Satuan Polri Berhak Gunakan Senpi
- Anggota DPR RI Minta Pemda Sumsel Dorong Masyarakat Gunakan LRT
- Amaliah Sobli Soroti Potensi Energi Terbarukan Lokal dalam Acara Green South Alliance
- Dilaporkan ke MKD, Anggota DPR Penyebar Isu Cawe-Cawe Parcok Harus Buktikan Ucapannya
- Gugus Tugas Polri Tancap Gas Dukung Ketahanan Pangan