Santri Boleh Kembali ke Ponpes di Jateng, Ini Syaratnya

Hal itu penting sebagai acuan penanganan saat mereka tiba di pondok pesantren.
"Semua yang datang harus sudah periksa kesehatan dari daerahnya, bisa puskesmas, dokter pribadi atau rumah sakit. Ini untuk menindaklanjuti penanganan di pondok," ucapnya.
Putra ulama kharismatik, almarhum KH Maimoen Zubair ini juga telah menerapkan protokol kesehatan ketat di pondok pesantrennya di Rembang.
Selain menyiapkan tempat karantina, pihaknya juga telah menyiapkan shelter khusus untuk menampung sementara santri yang datang.
Ada dua tempat lanjut dia yang disiapkan untuk keperluan itu, yakni di Timur dan di Barat pondok pesantren. Jadi, santri yang datang dari dua arah itu, akan ditampung di dua tempat tersebut untuk dicek kesehatannya.
"Kami kerja sama dengan Dinas Kesehatan Rembang untuk melakukan pengecekan kesehatan dulu. Setelah itu, mereka akan kami arahkan ke tempat karantina yang sudah kami siapkan," terangnya.
Gus Yasin juga meminta semua pengasuh pondok pesantren di Jateng menerapkan hal serupa.
Sebab saat ini, sejumlah pondok pesantren sudah mulai melakukan aktivitas seperti biasa.
Sejumlah pondok pesantren boleh mengizinkan para santrinya untuk kembali jika memenuhi syarat.
- Wagub Jateng Ikut Rombongan Mudik Gratis dari Jakarta ke Semarang
- Santri Turun ke Desa, Kembangkan Pertanian dan Peternakan
- Ahmad Luthfi Kembali Lepas Ribuan Orang Mudik Gratis dari Stasiun Pasar Senen Jakarta
- Kala Mudik Gratis Jadi Harapan Perantau Asal Jateng
- Belasan Ribu Warga Jeteng Antusias Ikuti Mudik Gratis 2025
- Gubernur Luthfi: One Way dari KM 70 ke Kalikangkung Dimulai Besok