Santri Dukung Ganjar Ingatkan Pentingnya Persatuan Demi Keutuhan Bangsa
jpnn.com, KABUPATEN TANGERANG - Sukarelawan Santri Dukung Ganjar (SDG) Banten menggelar istigasah dan doa bersama untuk negeri di Pondok Pesantren Al Asy'ariyah, Desa Gintung, Kec. Sukadiri, Tangerang.
Melalui kegiatan itu, SDG Banten mengajak masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan melalui sikap moderat, saling menghormati serta menghargai perbedaan dalam kehidupan sosial maupun kehidupan beragama.
"Dalam kehidupan selalu ada perbedaan, tetapi tidak jadi masalah. Justru perbedaan adalah rahmat untuk semua, dan ada nilai-nilai toleransi dan kebangsaan yang harus tetap dijaga," kata Koordinator Wilayah SDG Banten Yury Alam Fathallah dalam siaran persnya, Sabtu (25/2).
Menurut Yury, pondok pesantren tak hanya berperan dalam bidang pendidikan saja, tetapi juga memperkuat ukhuwah wathaniyah untuk menjaga keharmonisan dan keutuhan bangsa.
"Pesantren ini punya dasar akidah yang moderat sehingga moderasi dalam beragama di pesantren ini sangat diterapkan. Kebersamaan di pesantren dan masyarakatnya insyaallah terjaga dengan baik," jelas Yury.
Agenda keagamaan tersebut diikuti oleh masyarakat, santri, dan pengurus pondok pesantren yang ada di wilayah Kecamatan Sukadiri.
Mereka berkumpul guna merajut silaturahmi dalam memperingati 1 Abad Nahdatul Ulama (NU) sekaligus Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 1444H.
Dalam kegiatan tersebut, sukarelawan pendukung Ganjar Pranowo turut menunjukkan kepeduliannya terhadap kemaslahatan kalangan pesantren.
Santri Dukung Ganjar mengingatkan kepada semua pihak untuk tetap menjaga persatuan demi keutuhan bangsa.
- Irwan Jelaskan Paradigma Baru Mentrans Iftitah Sulaiman Membangun Kawasan Transmigrasi
- Hari Santri, MAPADI Ingatkan Peran Pesantren Jaga Persatuan Negara
- Kapolri: Pidato Paus Fransiskus Harus Dijadikan Semangat Jaga Persatuan
- Indonesia Persembahkan Batik Kolaborasi sebagai Simbol Persatuan di HUT ke-57 ASEAN
- Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Tabalong, Habib Aboe Mengingatkan Makna Persatuan
- Pendukung Ganjar Menuntut Pencoblosan Ulang, Ini Alasannya