Santri Kecam Militer Mesir
jpnn.com - TASIK – Santri, santriwati dan ustadz penggafal Alqur’an di Kota Tasik, kemarin (18/8) mengecam militer Mesir yang telah membunuh para pendukung mantan Presiden Mesir yang dikudeta, Muhammad Mursi.
Mereka berjalan kaki menyusuri jalan kota sembari membawa spanduk dan poster bergambar pimpinan Ikhwanul Muslimin itu.
Mereka mendesak pelaku kekerasan di Mesir yakni Jendral, As-Sisi dan pengikutnya dibawa ke Mahkamah Internasional, karena dinilai telah mencederai perjanjian HAM internasional. ”Ini adalah pelanggaran HAM terburuk sepanjang sejarah Mesir,” kata Ustadz Ahmad Alhafidz, koordinator lapangan demonstrasi, kemarin, dalam pernyataan sikapnya.
Para pendemo juga mengkritisi sikap pemerintah Indonesia yang tidak berperan aktif dalam membantu penyelesaian konflik di negeri yang terkenal dengan piramidanya itu. Padahal, Mesir adalah negara pertama yang mengakui Indonesia merdeka.
“Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia. Sepatutnya kita berbalas budi kepada mereka dengan membantu perdamaiannya,” tuntut Ustadz Ahmad Alhafidz.
Sebagai negara yang besar, kata Ustadz Ahmad, Indonesia memiliki posisi yang cukup strategis untuk membantu penyelesaian masalah Mesir.
Dalam rilisnya, pendemo juga menutut Presiden SBY harus berani mengambil sikap tegas menyikapi tragedi kemanusiaan di Mesir.
Sebelumnya, tentara Mesir menyerang para pendemo pendukung Mursi. Korban pun berjatuhan. Versi pemerintah Mesir ratusan pendukung Mursi meninggal, sedangkan versi Ikhwanul Muslimin, ribuan orang menjadi syuhada. (pee)
TASIK – Santri, santriwati dan ustadz penggafal Alqur’an di Kota Tasik, kemarin (18/8) mengecam militer Mesir yang telah membunuh para
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Penerangan Jalan Umum, Pemkot Tangsel Perbaiki 4.738 Lampu PJU
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, SAR Gabungan TNI AL Bergerak Cepat Evakuasi Korban
- 797 Lapak di Pasar Gubug Grobogan Terbakar
- Kebakaran Hebat Melanda Pasar Gubug Grobogan, Penyebabnya Belum Diketahui
- Penyesuaian Tarif di KM 131 Ditunda, Ketua Gapasdap: Semoga Tidak Memakan Waktu Lama