Santri, Pengurus Ponpes dan Kiai se-Cilacap Dukungan Ganjar Jadi Presiden
jpnn.com, CILACAP - Relawan Santri Dukung Ganjar (SDG) menjaring aspirasi dari ratusan santri, pengasuh pondok pesantren, dan ulama se-Kabupaten Cilacap untuk mendukung Ganjar Presiden 2024.
Konsolidasi tersebut dilakukan di sela-sela 'Gema Selawat dan Doa Bersama untuk Negeri' di Pondok Pesantren Bahrus Shofa, Adipala, Kabupaten Cilacap, Jateng.
"Ini merupakan bentuk ikhtiar kami agar mendapatkan pemimpin terbaik bagi bangsa. Usai menilik sejumlah tokoh nasional, kami sepakat mendukung Pak Ganjar karena sosoknya yang begitu dekat dan peduli dengan kami (kalangan pesantren)," ujar Koordinator Wilayah SDG Jateng, Gus Mukti Abdul Jabir, Sabtu (12/11).
Gus Mukti menyebut, kepedulian Ganjar dibuktikan lewat optimalisasi pengembangan pendidikan pesantren, maupun pemberdayaan santri di Jateng, baik menggunakan APBD maupun dana zakat ASN.
Salah satu di antaranya adalah program Bisyaroh (pembinaan) penghafal Al-Qur'an.
Program ini bukan hanya untuk warga Jateng saja, tetapi bagi santri seluruh Indonesia yang menuntut ilmu di Jateng.
Sejak 2019 sampai saat ini, terdapat 1732 hafiz dan hafizah, yang sudah mendapatkan bisyaroh sebesar Rp 1 juta per orang.
Ganjar juga bekerja sama dengan Baznas Jateng untuk menghimpun zakat ASN. Sebanyak Rp 57 miliar dana zakat berhasil dihimpun, dan dialokasikan untuk merehabilitasi pondok pesantren, masjid, madrasah, dan pemberian beasiswa.
Kepedulian Ganjar dibuktikan lewat optimalisasi pengembangan pendidikan pesantren, maupun pemberdayaan santri di Jateng, baik menggunakan APBD maupun dana zakat
- Santri Berpotensi Besar di Industri Haji dan Umrah Digital
- Prabowo Usul Pemilihan Kepala Daerah Kembali ke DPRD, Ganjar: Ojo Kesusu
- Pra-MLB PBNU Digelar pada Pesantren Tertua di Surabaya
- NU Care-LAZISNU dan Prudential Syariah Gelar Literasi Keuangan untuk 500 Santri di Bogor dan Bekasi
- Pimpinan Ponpes Cabul Sembunyi di Plafon Sebelum Akhirnya Digulung Polisi
- Ganjar Bilang Begini soal Kemenangan Pram-Doel di Jakarta