Santri Tewas Dianiaya, Mulut Korban Sampai Mengeluarkan Busa
jpnn.com, SAMARINDA - AF, 20, pelaku penganiayaan yang menewaskan seorang santri di Pondok Pesantren (Ponpes) di Samarinda, Kaltim, terancam hukuman berat.
Wakapolresta Samarinda AKBP Eko Budiman mengatakan pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Pelaku dijerat Pasal 338 sub 351 ayat (3) UU tentang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara 15 tahun," ungkap Wakapolresta Samarinda AKBP Eko Budiman di Samarinda, Jumat.
Wakapolresta Samarinda Eko Budiman menerangkan penganiayaan itu terjadi pada Sabtu (18/2) di asrama pesantren sekitar pukul 17.30 WITA.
Adapun motif penganiayaan tersebut karena pelaku berinisial AF menuduh korban berinisial AR (13) telah mengambil uangnya sebesar Rp 200 ribu.
AR yang merasa dan mengaku tidak mencuri, membuat AF geram dan melakukan penganiayaan terhadap korban secara membabi buta.
Eko lantas menjelaskan awalnya korban duduk bersila dengan lima temannya, kemudian pelaku menampar pipi korban sebanyak dua kali di bagian kiri dan kanan, terus menendang sebanyak dua kali sehingga membuat korban tersungkur.
Pada saat korban tersungkur dan terlentang, pelaku melanjutkan dengan menyiram korban menggunakan air pada wajah korban. Gegara ini mulut korban mengeluarkan busa, serta bagian hidung mengeluarkan lendir.
AF, 20, pelaku penganiayaan yang menewaskan seorang santri di Pondok Pesantren (Ponpes) di Samarinda, Kaltim, terancam hukuman berat.
- Kapolsek Dicopot setelah Viral 3 Oknum Polisi Aniaya Warga
- Penganiayaan Driver Ojol dan Penumpang di Bandung, Nih Tampang Pelakunya
- Polisi Tangkap 3 Orang Pelaku Penganiayaan Berujung Bentrok Ojol vs Opang di Bandung
- Polisi Buru Pelaku Penganiayaan Sopir dan Penumpang Ojol di Cibiru Hilir
- Polisi Kantongi Bukti Rekaman CCTV Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Chandrika Chika
- Konon Chandrika Chika dalam Kondisi Mabuk, Polisi Dalami Motif Dugaan Penganiayaan