Santri Tewas Dianiaya Senior di Kediri, Sahroni Minta Pihak Ponpes Kooperatif
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyoroti kasus santri tewas dianiaya senior di Pondok Pesantren (Ponpes) PPTQ Al Hanifiyyah, Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Korban ialah BM (14), warga Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Jatim. Saat dipulangkan ke rumah duka, pihak ponpes menyebut BM meninggal akibat terjatuh di kamar mandi.
Namun, ketika kain pembungkus jenazah korban dibuka, keluarga histeris lantaran mendapati jasad anak mereka dipenuhi luka lebam hingga robek, serta bagian wajah bengkak.
Sahroni yang mengetahui viralnya video di rumah duka mengaku geram atas kekerasan yang kembali merenggut nyawa santri.
"Lagi dan lagi kekerasan di lingkungan pendidikan terjadi. Ini juga sangat miris karena korban sampai tewas di pesantren, yang seharusnya bisa menjadi garda terdepan dalam mencegah kejadian seperti ini," kata Sahroni di Jakarta, Selasa (27/2).
Menurut legislator Fraksi Partai NasDem itu, santri di ponpes biasanya tidak bebas keluar lingkungan pondok. Artinya, mereka berada di lingkungan lembaga pendidikan itu hampir 24 jam sehari.
"Jadi, sudah tanggung jawab penuh pesantren untuk bisa melindungi santrinya dari pem-bully-an apalagi pembunuhan," ujar Sahroni dalam keterangannya hari ini (27/2).
Pria asal Tanjung Priok, Jakarta Utara itu melihat peristiwa penganiayaan hingga menyebabkan kematian korban biasanya dimulai dari aksi bullying yang dibiarkan.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni minta pihak ponpes kooperatif dalam penyidikan kasus santri tewas dianiaya senior di Kediri.
- Soal PPN 12 Persen, Saleh PAN: Jangan Saling Menyalahkan
- Banggar DPR RI Minta Pemerintah Menyiapkan 9 Langkah Setelah PPN 12 Persen Berlaku
- Polisi Buru Pelaku Penganiayaan Sopir dan Penumpang Ojol di Cibiru Hilir
- PPN 12 Persen, Arus Bawah Prabowo Punya Pandangan Seperti Ini
- Anggota DPD RI Jatim Lia Istifhama Bersilaturahmi dan Serap Aspirasi di Ponpes Al-Hakimy Pasuruan
- Cucun Apresiasi KH. Imam Jazuli Sukses Terapkan Rule Model Pesantren Inovatif