Santri Tewas Dianiaya Senior di Kediri, Sahroni Minta Pihak Ponpes Kooperatif
"Yang begini ini, kan, biasanya dimulai dari aksi bullying yang dilakukan berkali-kali, baru akhirnya berujung penganiayaan," ujarnya.
Sahroni mengatakan sudah menjadi tanggung jawab pengelola lembaga pendidikan menjadikan sekolah maupun ponpes sebagai ruang yang aman bagi anak.
"Masa iya korban tidak pernah mengeluh? Atau para pengajar tidak bisa melihat tanda-tanda itu? Para ustaz dan pengurus ponpes ke mana?" tuturnya mempertanyakan.
Dia juga mempertanyakan kabar bahwa awalnya jasad korban sampai tidak diperbolehkan untuk dibuka pihak keluarga.
"Ini kan sangat mencurigakan. Karenanya saya mendesak pihak pesantren harus transparan, bantu polisi dalam melakukan penyelidikan dan jangan ada yang disembunyikan," ujar Sahroni.
Bendahara umum DPP Partai NasDem itu juga meminta agar para pelaku segera mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
"Pesantren wajib membuka pintu seluas-luasnya untuk polisi melakukan pemeriksaan, jangan lindungi pelaku, dan para pelaku ini juga wajib dihukum setimpal," kata Sahroni.(fat/jpnn.com)
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni minta pihak ponpes kooperatif dalam penyidikan kasus santri tewas dianiaya senior di Kediri.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Kasat Reskrim Tewas Ditembak AKP Dadang Iskandar, Ini Diduga Pembunuhan Berencana
- DPR Minta Kejaksaan Profesional di Sidang Praperadilan Tom Lembong
- Kabagops Polres Solok Selatan Merokok Saat Diperiksa Propam, Sahroni: Wajib Dievaluasi
- Sahroni Desak Kejagung Sikat Semua yang Terlibat Kasus Ronald Tannur hingga Tingkat MA
- Carok di Sampang Dipicu Masalah 2 Kiai, Begini Ceritanya
- Majelis Masyayikh Berkomitmen Memperkuat Peran Pesantren