Santriwati Jadi Korban Pencabulan di Ponpes

jpnn.com, PROBOLINGGO - Dua santriwati menjadi korban pelecehan seksual oleh pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jatim.
Dua santriwati tersebut melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, PPA Polres Probolinggo.
Kedua santriwati itu adalah SW (16) dan ID (20). Dua siswi kelas 11 SMA ini melapor ke polisi dengan didampingi pihak keluarga masing-masing.
Menurut korban SW, aksi pencabulan terjadi saat menginap di asrama pondok yang diasuh oleh kiai MZA. Pencabulan dilakukan pelaku sejak ke masih duduk di bangku SMP.
Namun para korban ini tidak berani bercerita kepada keluarga karena diancam pelaku.
"Modus yang dilakukan pelaku MZA, dengan meminta pijat badan di kamarnya," cerita SW.
Saat korban memijat badan itulah, pelaku melancarkan aksi dengan meraba dan menggerayangi tubuhnya.
Tak tahan menjadi korban pelecehan terus menerus, korban akhirnya nekat melapor.
Dua santriwati melaporkan kiai pengasuh ponpes yang melakukan tindakan pencabulan.
- Guru Ngaji Ajak Murid Perempuan ke Hotel Berduaan, Ujungnya Begini
- Oknum Guru SMP Cabuli 3 Murid Sekaligus, Sontoloyo
- Oknum ASN di Bukittinggi Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur, Modusnya Begini
- Pimpinan Pesantren di Lombok Tengah Diduga Setubuhi 5 Santriwati
- Lelaki Sontoloyo, Sering Pukuli Istri Hingga Renggut Keperawanan Anak Kandung Sendiri
- Pimpinan Ponpes Cabul Sembunyi di Plafon Sebelum Akhirnya Digulung Polisi