Santuni Keluarga Teroris, Otoritas Palestina Tidak Terima Dicap Mendukung Terorisme

jpnn.com, RAMALLAH - Perdana Menteri Palestina Mohammed Ishtaye pada Senin (11/4) mengatakan di hadapan kabinet bahwa putusan pengadilan Israel tentang Otoritas Palestina (PA) sebagai pendukung terorisme "ditolak".
Pada Minggu media Israel memberitakan bahwa Pengadilan Tinggi memutuskan PA dapat dimintai tanggung jawab atas aksi terorisme yang dilakukan warganya.
Dalil hakim didasari kebijakan kontroversial Otoritas Palestina memberi tunjangan kepada tahanan keamanan di penjara-penjara Israel.
"Dukungan pemerintah bagi keluarga bukan untuk mendukung terorisme, tapi adalah tugas kami terhadap anak yatim piatu dari para martir dan tahanan serta keluarga mereka yang membutuhkan semua bantuan kami," kata Ishtaye.
"Klaim pengadilan Israel tidak dapat diterima, ilegal dan tidak sah, mengingat bahwa pengadilan menjadi 'salah satu alat pendudukan'," kata dia di sidang kabinet mingguan yang digelar di kota Ramallah, Tepi Barat. (ant/dil/jpnn)
Pada Minggu media Israel memberitakan bahwa Pengadilan Tinggi memutuskan PA dapat dimintai tanggung jawab atas aksi terorisme yang dilakukan warga mereka
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- Soal Evakuasi 1.000 Warga Palestina, TB Hasanuddin: Harus Dipertimbangkan Matang
- Tim Deradikalisasi BNPT Berkomitmen Layani Warga Binaan Terorisme Secara Humanis
- FPN Wanti-Wanti Prabowo soal Rencana Evakuasi 1.000 Warga Palestina ke Indonesia
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam