Sanusi Akui Nyari Duit untuk Maju Jadi Gubernur
jpnn.com - JAKARTA -- Bekas Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, M Sanusi membantah uang Rp 2 miliar dari mantan Presiden Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja. Uang itu diduga merupakan suap untuk memuluskan raperda reklamasi Teluk Jakarta.
Di hadapan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta, Sanusi mengatakan, uang itu bantuan Ariesman untuk dirinya, yang menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Namun, hakim tidak menelan mentah-mentah pengakuan Sanusi. Hakim lantas menanyakan, apakah Sanusi tidak tahu bahwa sebagai anggota DPRD, menerima bantuan itu tidak termasuk gratifikasi.
"Apakah menjadi bakal calon gubernur itu harus cari dana?" tanya hakim kepada Sanusi. Lalu, Sanusi menjawab, "Karena saya merasa dekat dengan Ariesman ya saya ungkapkan pasti banyak kebutuhan (untuk pencalonan)," jawabnya.
Sanusi menambahkan, Ariesman berkomitmen membantunya maju dalam pertarungan merebutkan kursi gubernur. Lantas hakim menanyakan apakah sebagai anggota DPRD boleh menerima dana itu.
"Itu kalau tidak dilaporkan jadi gratifikasi?" tanya hakim. Sanusi mengaku, awalnya tidak pernah memikirkan bahwa hal itu bisa menjadi gratifikasi. "Saya tidak kepikir waktu di awal," katanya. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Bekas Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, M Sanusi membantah uang Rp 2 miliar dari mantan Presiden Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gandeng Resinergi, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif dari Sampah Perkotaan
- Legislator NasDem Tawarkan Solusi Ini Demi Menyejahterakan Petani
- Ray Rangkuti Tantang KPK Bidik Orang di Lingkaran Kekuasaan terkait Kasus DJKA
- Dirjen Bina Keuangan Daerah Terima Penghargaan dari Kementerian BUMN
- Megawati Tak Bermusuhan dengan Prabowo, Tetapi Bakal Jaga Jarak
- Pemerintah Dituding Tak Adil Menangani Honorer, Satpol PP Siapkan Aksi, Minta Perhatian Prabowo