Sapi Australia Hadapi Persaingan Kian Ketat di Pasar Daging Indonesia
Perdagangan ternak asal Australia kini menghadapi persaingan yang semakin ketat, menyusul serbuan daging kerbau beku dari India yang lebih murah serta daging sapi dari negara lain seperti Spanyol yang telah merambah pasar daging di Jakarta.
Robi Agustiar, yang bekerja di industri ternak Northern Territory dan sekarang berbasis di Jawa, kepada ABC mengatakan daging kerbau tampaknya telah mengambilalih industri bakso setempat.
"Jika kita mengamati konsumen daging di Indonesia, mungkin 70 persen mengkonsumsi daging dari bakso," katanya.
"Di pasar tradisional, memang masih menggunakan daging sapi Australia karena faktor lemaknya," jelasnya.
"Tapi biji bakso itu bukannya menggunakan 100 persen daging Australia, sekarang mereka mencampurnya dengan sekitar 80 persen daging kerbau yang lebih murah untuk membuat biji bakso," jelasnya.
Robi mengatakan keputusan Pemerintah RI belum lama ini untuk menghentikan daging kerbau asal India hanya mempengaruhi perdagangan selama satu bulan. Sebanyak 6.000 ton daging kerbau beku asal India akan tiba pada akhir Maret.
Daging sapi dari Spanyol pun kini diimpor dengan harga murah sekitar Rp45.000/kg.
Menurut Robi daging sapi asal Spanyol itu muncul di pasar daging dan dijual eceran sekitar Rp90.000 kg, dibandingkan dengan Rp110,000/kg untuk daging sapi Australia dan Rp80.000/kg untuk daging kerbau India.
Perdagangan ternak asal Australia kini menghadapi persaingan yang semakin ketat, menyusul serbuan daging kerbau beku dari India yang lebih murah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati