Sapi Australia Hadapi Persaingan Kian Ketat di Pasar Daging Indonesia

Peluang produk premium
Robi mengatakan daging sapi Australia tidak bisa bersaing dalam harga, namun terdapat banyak peluang di pasar untuk menjadi produk premium.

Supplied: Robi Agustiar
"Tidak akan mudah, tapi saya pikir Australia harus mengubah strategi menjadi pasar premium," katanya.
"Jika melihat dari segi harga, tidak bisa bersaing dengan daging kerbau India dan juga daging sapi dari Spanyol," tambah Robi.
"Industri ini perlu mendidik konsumen bahwa jika mereka ingin harga yang murah, mereka bisa membeli daging kerbau. Tapi jika ingin kualitas bagus dari sistem asal-usul daging yang bisa dilacak dan rasanya yang halus, mereka bisa membeli daging Australia," tuturnya.
"Kelas menengah dan atas di Indonesia ingin membeli daging dari Australia. Mungkin itu 50 persen dari semua pelanggan daging di Indonesia," tambahnya.
Berbicara kepada ABC Rural bulan lalu, konsultan dokter hewan Ross Ainsworth meramalkan perdagangan kerbau asal India memiliki potensi mengurangi separuh permintaan sapi Australia di Indonesia.
"Jika permintaan ternak Australia berkurang setengahnya dan sebelumnya kita mendatangkan sekitar 600.000 ekor, mungkin akan ada sekitar 300.000 ekor sapi pertahun," kata Dr Ainsworth.
Perdagangan ternak asal Australia kini menghadapi persaingan yang semakin ketat, menyusul serbuan daging kerbau beku dari India yang lebih murah
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia