Sapi di Bogor Melimpah
Rabu, 17 Juli 2013 – 01:53 WIB
Kabupaten Bogor memang menjadi sentra penggemukan sapi, baik dari impor maupun dari berbagai daerah di dalam negeri, seperti Lampung, Jawa Timur, Bali, dan Jawa Tengah. Hasil dari penggemukan itu bahkan bisa memenuhi kebutuhan wilayah Jabodetabek.
Peternakan milik PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) di Desa Mampir, Kecamatan Cileungsi, misalnya. Mereka melakukan penggemukan sapi impor dari Australia sebanyak 2.500 ekor. “Dalam sehari sedikitnya 30 ekor sapi dikirim ke rumah pemotongan hewan (RPH),” kata petugas keamanan peternakan, Asep (35).
Selain PT WMP, PT Rejo Sari Bumi (RSB) di Tapos, Ciawi, pun melakukan penggemukan sapi hasil perkawinan silang sapi perah dan sapi potong dari Bali. Sementara pembibitannya dilakukan di Ciomas. “Kami di sini punya 40 sapi. Ada dua jenis sapi, yakni Engges dan Upang. Dari sini dikirim ke Tapos,” kata pengawas ternak PT RSB Unit Ciomas, Sukarjo (52).
Penanggungjawab Perencanaan dan Pengembangan PT RSB Unit Tapos, Nyoman mengatakan perusahaannya mengembangkan sapi potong guna memenuhi kebutuhan daging di Bogor. “Selain sapi perah yang berjumlah 1.500 ekor, kami punya 300 sapi potong. Selain untuk kebutuhan Bogor, dikirim juga Solo, Jogja, dan Jakarta,” terangnya.
BOGOR– Pasokan sapi di Bogor ternyata melimpah ruah. Isu kelangkaan sehingga membuat harga daging sapi melangit bisa dipastikan ulah spekulan.
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS