Sapi di Bogor Melimpah

Sapi di Bogor Melimpah
Sapi di Bogor Melimpah
Kabupaten Bogor memang menjadi sentra penggemukan sapi, baik dari impor maupun dari berbagai daerah di dalam negeri, seperti Lampung, Jawa Timur, Bali, dan Jawa Tengah. Hasil dari penggemukan itu bahkan bisa memenuhi kebutuhan wilayah Jabodetabek.

Peternakan milik PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) di Desa Mampir, Kecamatan Cileungsi, misalnya. Mereka melakukan penggemukan sapi impor dari Australia sebanyak 2.500 ekor. “Dalam sehari sedikitnya 30 ekor sapi dikirim ke rumah pemotongan hewan (RPH),” kata petugas keamanan peternakan, Asep (35).

Selain PT WMP, PT Rejo Sari Bumi (RSB) di Tapos, Ciawi, pun melakukan penggemukan sapi hasil perkawinan silang sapi perah dan sapi potong dari Bali. Sementara pembibitannya dilakukan di Ciomas. “Kami di sini punya 40 sapi.  Ada dua jenis sapi, yakni Engges dan Upang. Dari sini dikirim ke Tapos,” kata pengawas ternak PT RSB Unit Ciomas, Sukarjo (52).

Penanggungjawab Perencanaan dan Pengembangan PT RSB Unit Tapos, Nyoman mengatakan perusahaannya mengembangkan sapi potong guna memenuhi kebutuhan daging di Bogor. “Selain sapi perah yang berjumlah 1.500 ekor, kami punya 300 sapi potong. Selain untuk kebutuhan Bogor, dikirim juga Solo, Jogja, dan Jakarta,” terangnya.

BOGOR– Pasokan sapi di Bogor ternyata melimpah ruah. Isu kelangkaan sehingga membuat harga daging sapi melangit bisa dipastikan ulah spekulan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News