Sapi Impor Berhenti, Sapi Lokal Kebanjiran Permintaan
Selasa, 14 Juni 2011 – 09:47 WIB

Sapi Impor Berhenti, Sapi Lokal Kebanjiran Permintaan
Namun menurut Sujono bukan berarti kebijakan Australia tidak berimbas pada Kabupaten Malang. Selama tiga minggu berlangsung, Sujono menyebut peternak sapi di kabupaten mulai kebanjiran permintaan pengiriman pasokan sapi untuk wilayah Jakarta.
Baca Juga:
Jika berlangsung berkepanjangan, hal ini menurut Sujono akan membuat sektor peternakan sapi berkembang pesat di Malang. ”Untuk lokal memang kita tidak ada masalah, tapi untuk kebutuhan nasional mungkin memang akan kekurangan. Beberapa minggu ini memang ada peningkatan permintaan sapi lokal untuk di kirim ke Jakarta. Kondisi ini akan membuat para peternak bersemangat dan bisa jadi akan menciptakan banyak peternak baru,” duga Sujono.
Selain permintaan untuk pasokan Jakarta, harga timbang berat sapi hidup perkilogramnya juga mengalami peningkatan. Dari harga Rp 22 ribu per kilogram meningkat menjadi Rp 24 ribu per kilogram dalam beberapa hari terakhir. Tidak menutup kemungkinan harga akan terus merangkak naik jika kebutuhan akan sapi semakin tinggi terutama menjelang lebaran nanti.
”Sekarang per kilogram sapi hidup harganya Rp 24 ribu. Rata-rata berat total sapi antara lima hingga enam kwintal. Naik atau tidaknya harga itu tergantung kebutuhan akan sapi nanti,” ujar Zakaria, pengelola peternakan Sapindo di Gondanglegi.
PENDAPA–Dihentikannya impor sapi dari Australia menjadi berkah tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Malang. Dinas Peternakan dan Kesehatan
BERITA TERKAIT
- Porang Jadi Andalan Baru Sidrap, Ekspornya Sampai Eropa
- Krakatau Steel Genjot Produksi Baja Tahan Gempa
- Membaca Ulang Arah Industri Baja Nasional Lewat Kasus Inggris
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional