Sapi Kurban dari Presiden Jokowi Beratnya 1,1 Ton, Harga Lumayan
Pakde Karwo mengatakan, penyakit anthrax menyerang pertamakali sejak tahun 1989. Salah satu sapi yang diduga berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah, tiba-tiba sekarat dengan berbagai penyakit.
Namun saat ini, hal itu telah musnahkan dengan membakarnya. "Hanya ada satu korban temuan sapi terinfeksi penyakit anthrax," terangnya.
Meskipun begitu, pada perayaan Idul Adha tahun ini, orang nomor satu di Jawa Timur ini yakin bahwa wilayahnya telah aman dari penyakit tersebut. Untuk itu, pihaknya terus berkordinasi dengan dinas terkait serta kepala daerah guna mencegah masuknya sapi berpenyakit ke Jatim.
Bahkan ceck point telah disediakan sejak beberapa bulan lalu. Fungsinya sebagai pos pengecekan kondisi kesehatan sapi yang masuk.
"Bukan hanya perintah atau imbauan saja kepada kepala daerah. Namun juga telah kami bentuk tim pencegahan. Mereka bertugas mengecek seluruh kesehatan sapi, termasuk penyakit mulut dan kuku. Kalau untuk perdagangan sapi dari Jawa Tengah, telah kami tutup sejak 2 bulan lalu. Saya sudah bilang ke gubernur Jateng tentang hal tersebut," paparnya.
Plt Kepala Dinas Peternakan, Samsul Arief menambahkan, sebanyak 1.200 dokter hewan telah disiapkan di seluruh Jawa Timur selama Idul Adha.
Ia menyatakan jika kondisi sapi di Jawa Timur saat ini telah aman seluruhnya dari penyakit. "Persyaratan kurban yang pertama umurnya juga harus diatas 2 tahun. Kemudian harus powel, sehat dan tidak stres," kata Samsul.
Sedangkan untuk harga, memang ada kenaikan dibanding hari biasa. Untuk sapi, dihari biasa harganya Rp 40-45 ribu per kg. Saat ini menjadi Rp 50 ribu per kg.
SURABAYA - Presiden Joko Widodo akan menyumbangkan seekor sapi untuk dikurbankan pada Idul Adha. Sapi orang nomor satu di Indonesia tersebut
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Lemhannas Berharap Bisa Berkontribusi di Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Nasional