Sapta Hasta Nawa Dasa Nirwandar
Kamis, 01 Maret 2012 – 14:33 WIB
Berjubel di otak, tak bisa keluar di mulut. “Maaf, saya gemes banget!” sebut dia, seperti tidak sabar untuk memberdayakan tourism sebagai kebutuhan primer, sehingga perlakuan dan konsentrasinya pemerintah juga seperti menggarap sembako dan BBM! Total, habis-habisan.
Mungkin Sapta Nirwandar sedikit malu, sudah duduk di Gedung Sapta Pesona, tetapi kunjungan wisatawannya masih kepala “sapta”, yang dalam bahasa Jawa Kuno artinya kepala tujuh? Kapan bisa melesat ke kepala “hasta”, “nawa” dan “dasa”? Delapan, sembilan, sepuluh juta? Kami menunggu tumpengan ganti nama Dasa Nirwanda! (*)
(*) Penulis adalah Pemimpin Redaksi-Direktur Indopos, dan Wadir Jawa Pos.
TAHU suasana yang paling asyik? Menyeduh earl grey tea hangat-hangat sambil berdiskusi dengan Menparekraf Mari Elka Pangestu atau Wamenparekraf Sapta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Batal Didatangi Massa Buruh, Balai Kota DKI Lengang
- Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam
- Dua Kali Getarkan Gedung, Bilateral Meeting Jalan Terus
- Agar Abadi, Tetaplah Menjadi Bintang di Langit
- Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme
- Eskalator Terdalam 80 Meter, Mengusap Mulut Patung Anjing