Saran Ahli Gizi Agar Mudah Membatasi Asupan Garam

jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Arti Indira, Mgizi, Sp.Gk, FINEM mengatakan membatasi garam bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Salah satunya, kata dr. Arti yakni dengan memilih makanan dengan kuah bening ketimbang bersantan.
"Pilih kuah bening ketimbang yang menggunakan santan atau bahan-bahan yang membuat lebih kental," ujar dia seperti dikutip dari Antara, Jumat (3/9).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan asupan garam per hari tak lebih dari 1 sendok teh atau untuk natrium sebanyak 2.300 mg.
Konsumsi garam berlebihan dikaitkan dengan sejumlah masalah bagi kesehatan seperti tekanan darah tinggi, risiko stroke yang lebih tinggi, gagal jantung, osteoporosis, kanker perut, dan penyakit ginjal.
Sebuah studi dalam jurnal Circulation pada awal tahun 2021 juga menemukan, kelebihan asupan garam bisa mencegah sel sistem kekebalan bekerja secara normal untuk jangka waktu lama.
Akibatnya, bisa terjadi inflamasi atau peradangan di dalam tubuh.
Atas dasar itulah Arti dan para pakar kesehatan sepakat menyarankan orang-orang membatasi asupan garam.
Ahli gizi klinik dari FKUI dr. Arti membeberkan salah satu cara mengurangi asupan garam adalah dengan memilih makanan dengan kuah benih.
- Indonesia Luncurkan Indonesian Society of Regenerative Medicine
- Pertama di Indonesia, JEC Hadirkan One-Stop Service Kesehatan Mata Anak
- Siloam Hospitals Group Berjaya di Ajang Healthcare Asia Awards 2025
- Eks Direktur WHO Sebut 3 Faktor Penghambat Turunnya Prevalensi Merokok di Indonesia
- Stem Cell Berstandar Global Kini Bisa Diakses di Indonesia
- 5 Manfaat Air Kelapa, Bantu Kontrol Berat Badan