Saran Arief Poyuono untuk Kangmas Jokowi Hadapi Kondisi Ekonomi Akibat Corona
Lebih jauh ia menjelaskan hubungan ekonomi Indonesia dengan Tiongkok dalam sepuluh tahun terakhir ada tiga channel yaitu trade, financial, dan commodity price. Menurut dia, saat ini, kondisi perdagangan Indonesia amat bergantung kepada Tiongkok.
Indonesia memandang Tiongkok sebagai tujuan utama ekspor barang-barang dan komoditas. Ekspor Indonesia ke Tiongkok meningkat drastis dari sisi nilai dan volume. Komoditas yang diekspor ke Tiongkok antara lain batu bara, karet ,nikel dan minyak kelapa sawit.
"Indonesia memandang Tiongkok sebagai tujuan utama ekspor barang-barang dan komoditas, serta sebagai sumber pembiayaan investasi proyek proyek infrastruktur dan masuknya investasi-investasi ke Indonesia untuk bisa 'Cilaka' (Cipta Lapangan Kerja). Karena itu, salah satunya (Indonesia) membuat omnibus law (RUU Cipta Lapangan Kerja)," paparnya.
Lebih jauh Arief menjelaskan, tragedi Grey Rhinos, black swan (krisis utang), serta serangan virus corona di Tiongkok menjadi faktor yang sangat besar dalam memengaruhi berkurangnya ekspor Indonesia ke China. "Sehingga memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia," tegasnya.
Menurut dia lagi, akibat ekspor menurun otomatis, serta terus tidak terkendalinya impor, maka akan berdampak pada makin loyonya nilai kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Selain itu, lanjut Arief, sektor pembiyaaan proyek infrastruktur, dan masuknya investasi dari Tiongkok akan banyak ditunda.
"Dimungkinkan, akan banyak investor Tiongkok yang menanamkan investasinya di pasar keuangan Indonesia balik kampung," ungkap Arief.
Karena itu, Arief pun memberikan saran kepada Presiden Joko Widodo untuk menyiapkan rencana supaya bisa terhindar dari krisis ekonomi akibat persoalan di atas. "Nah, Kangmas Joko Widodo harus mempersiapkan contengency plan untuk bisa terhindar dari krisis ekonomi," ujar Arief.
Sebab, lanjut Arief mengingatkan Jokowi, virus pelemahan ekonomi sudah menyerang software-software perekonomian nasional. "Seperti menurunnya industri pariwisata, pusat perbelanjaan, restoran, industri jasa penerbangan yang mengandalkan turis dari Tiongkok," pungkas Arief. (boy/jpnn)
Arief Poyuono mengingatkan Jokowi, virus pelemahan ekonomi sudah menyerang software-software perekonomian nasional.
Redaktur & Reporter : Boy
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada