Saran Bu Titi Perludem Agar Tragedi Pemilu 2019 Tak Terjadi Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Pegiat kepemiluan Titi Anggraini menyinggung perlunya penataan teknis penyelenggaraan Pemilu 2024 demi mencegah jatuhnya korban meninggal akibat pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan itu yang dihelat serentak.
"Perlu menata ulang manajemen teknis pemilu untuk bisa mengurai beban kerja petugas pemilihan," kata dia dalam diskusi berjudul Pemilu 2024: Perbaikan dan Harapan yang disiarkan Gelora TV di YouTube, Rabu (2/2).
Mantan Direktur Eksekutif Perludem itu pun menyebut ada beberapa opsi agar Pemilu 2024 tidak mengakibatkan korban meninggal seperti Pemilu 2019.
Misalnya, kata dia, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dibekali pemahaman teknologi agar proses pemungutan suara tidak menyita tenaga.
Selain itu, penyelenggara Pemilu 2024 bisa menguatkan kapasitas petugas KPPU agar pekerjaan tidak terlalu berat.
"Jadi, ada penggunaan teknologi, khususnya pemanfaatan sertifikat digital penghitungan suara," beber dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah mengaku khawatir dengan pelaksanaan Pemilu 2024 yang digelar secara serentak, yakni pelaksanaan Pileg dan Pilpres dihelat bersamaan.
Terlebih lagi, kata Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu, Indonesia memiliki sejarah pilu soal pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan itu yang dilaksanakan secara serentak.
Pegiat Pemilu Titi Anggraini menyinggung perlunya penataan teknis penyelenggaraan Pemilu 2024 demi mencegah jatuhnya korban meninggal akibat pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan itu yang dihelat serentak.
- Rommy Minta Pengurus Partai Tobat, Wasekjen PPP Bereaksi Begini
- Selama 2024, DKPP Pecat 66 Penyelenggara Pemilu
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Mardiono: Kader PPP Menyalahkan Kekurangan Logistik Pas Kalah Pemilu 2024
- Pemilih Dijatuhi Sanksi Jika tak Memilih? Pakar Bilang Begini
- Fenomena Populisme Digital di Indonesia Sejalan dengan Kemajuan Internet