Saran Defiyan Cori, Pemerintah Sebaiknya Tidak Turunkan Harga BBM

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom konstitusi Defiyan Cori menyarankan, agar pemerintah tidak menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia meski harga crude oil mengalami penurunan.
Menurut Defiyan, banyak faktor yang harus dipertimbangkan jika pemerintah ikut menurunkan harga BBM. Di antaranya, karena harga minyak yang masih terus berfluktuasi.
“Pemerintah sebaiknya status quo saja. Karena fluktuasi harga (minyak dunia) saat ini akan terus berlanjut,” kata Defiyan dalam sebuah acara diskusi, Senin (4/5).
Sebagai contoh, sebenarnya harga minyak dunia pun tidak terus pada posisi menurun. Data hari ini minyak Brent kembali naik pada posisi USD 23-26 per barel.
Sebagaimana diketahui, minyak Brent inilah yang menjadi acuan harga BBM di Indonesia.
Karena itu menurut Defiyan, pemerintah memang sebaiknya mempertimbangkan banyak faktor. Selain harga crude oil yang tidak bisa diprediksi dan masih fluktuatif, juga karena saat ini konsumsi BBM sebenarnya mengalami penurunan.
“Dan asumsi APBN kita juga akan berubah total,” kata dia.
Fluktuasi harga minyak dunia tersebut, diperkirakan akan terus berlanjut selama 1-2 bulan ke depan. Setelah itu akan terus menguat sekitar Juli 2020.
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan jika pemerintah ikut menurunkan harga BBM.
- Harga BBM Shell, BP, dan Vivo Turun Mulai 1 April, Ini Rinciannya
- Selamat Lebaran 2025, Pertamina Tetap Beroperasional 24 Jam
- Kado Lebaran dari Pertamina: Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini 29 Maret 2025
- Kado Idulfitri Pertamina Turunkan Harga BBM Jenis Ini
- Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Transisi Harus Menguatkan Ketahanan Energi Nasional
- Pertamina Siapkan Ratusan SPBU Siaga 24 Jam, Motoris Sigap Layani Pemudik