Saran Grant Thornton Agar Cloud Perusahaan Makin Aman dari Hacker
jpnn.com, JAKARTA - IT Advisory Director Grant Thornton Indonesia Goutama Bachtiar menyampaikan dalam lima tahun terakhir ada ancaman-ancaman yang mengintai keamanan siber, seperti phishing yang dilakukan untuk mendapatkan data pribadi seseorang, dan ransomware.
Ransomware adalah enkripsi data dan informasi sehingga data dan informasi tersebut tidak dapat digunakan sepenuhnya oleh pemiliknya.
Namun, di era digital saat ini, teknologi cloud terus berkembang dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari berbagai aspek kehidupan dan juga dalam berbagai sektor industri.
Salah satu sektor yang paling membutuhkan teknologi tersebut adalah BFSI (Banking and Financial Services Industry) terutama pada layanan keuangan digital.
Oleh karena itu, ancaman keamanan siber ini tentunya harus ditanggapi dengan serius guna menjaga data dan informasi.
“Peretasan saat ini makin banyak terjadi, dampaknya lebih signifikan dan tingkat keberhasilannya makin tinggi, dan para hacker tidak lagi bekerja sendiri," ungkap Goutama di Jakarta, Senin (11/12).
Goutama menekankan pentingnya perlindungan data agar tidak dapat dibaca sembarang pihak. Enkripsi data merupakan proses teknis pengubahan bentuk data menjadi sejumlah kode, sehingga data tidak dapat dibaca oleh sembarang pihak.
Goutama menjelaskan untuk menjaga keamanan data dan aplikasi Cloud Native Application Platform (CNAPP).
lima tahun terakhir ada ancaman-ancaman yang mengintai keamanan siber, seperti phishing yang dilakukan untuk mendapatkan data pribadi seseorang, dan ransomware.
- Mewujudkan Transportasi Hijau Terpadu Perlu Kolaborasi Multi-Pihak
- Cloudflare 2024 Year In Review, Keamanan Siber Harus Jadi Perhatian
- Cloudflare 2024 Sebut Indonesia Punya Kinerja Digital Terbaik
- Masuki Tahun 2025, Grant Thornton Indonesia Bagikan Tip Jitu Kelola Keuangan
- Bongkar Kasus Judol, AKBP Charles: 4 Bulan Putaran Uangnya Rp4 Trilun
- Survei Populix Catat 67 Persen Responden Khawatirkan Risiko Keamanan Siber