Saran Gus Yaqut agar Instansi Pemerintahan Bersih dari Radikalisme
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Yaqut Cholil Qoumas meminta pemerintah memperketat seleksi CPNS agar tidak ada calon yang terpapar paham radikal masuk instansi pemerintahan.
“Pemerintah perlu melakukan sejumlah antisipasi terhadap proses seleksi agar tidak kecolongan tersusupi CPNS yang intoleran dan berpaham radikal, atau malah sudah terafiliasi dengan organisasi radikal,” ujarnya, Jumat (7/2).
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu bahkan menyarankan pemerintah melakukan screening terhadap CPNS yang sudah lolos tes tahap pertama sebelum mengikuti proses selanjutnya.
“Harus ada langkah preventif. Tidak cukup, misalnya, dengan menandatangani pernyataan mengakui Pancasila dan NKRI saja,” imbuh Gus Yaqut.
Dia menjelaskan, sudah banyak PNS dan ASN yang terpapar paham radikal.
“Perlu ada peraturan pemerintah yang mengatur soal ini,” kata ketua DPP PKB itu.
Mengutip survei Alvara Research Center, Gus Yaqut menyebut banyak PNS tidak setuju dengan ideologi Pancasila. Menurut dia, mereka lebih setuju dengan ideologi Islam.
“Bahkan, tak sedikit PNS yang setuju dengan model khilafah sebagai bentuk negara daripada NKRI,” kata Gus Yaqut.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Yaqut Cholil Qoumas meminta pemerintah memperketat seleksi CPNS agar tidak ada calon yang terpapar paham radikal masuk instansi pemerintahan.
- Institute for Humanitarian Islam Berikhtiar Menebar Nilai Kemanusiaan di Dunia
- Kemenag di Bawah Kepemimpinan Menag Yaqut Kembangkan 432 Badan Usaha Milik Pesantren
- Menag Rilis Logo, Tema, dan Theme Song Hari Santri 2024
- Kemenag Berhasil Dorong Kemandirian Pondok Pesantren, Punya Badan Usaha Sendiri
- Menag Yaqut Ungkap Keberhasilan Mendorong Perbaikan Lembaga Pendidikan
- Kiprah Kemenag 10 Tahun Membersamai Jokowi: Bertumbuh Jadi Faster, Better, & Stronger