Saran M Iqbal agar Polemik Letjen Dudung vs Gatot Segera Diakhiri

Saran M Iqbal agar Polemik Letjen Dudung vs Gatot Segera Diakhiri
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Dudung Abdurachman. Foto/dok: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Iqbal berharap persoalan hilangnya tiga patung dalam diorama peristiwa G30S/PKI di Museum Darma Bhakti Kostrad bisa dibicarakan dengan baik-baik sehingga tidak memunculkan polemik di publik.

M Iqbal menyarankan kepada Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman untuk mengundang eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, kemudian berbicara empat mata.

"Alangkah baiknya jika Pangkostrad Pak Dudung Andurachman sebagai junior mengundang Pak Gatot untuk menjelaskan alasan pemindahan patung tersebut agar hal ini tidak menjadi polemik yang berkepanjangan," ungkap Iqbal melalui layanan pesan, Rabu (29/9).

Gatot Nurmantyo sebelumnya menyoroti hilangnya tiga patung dalam diorama peristiwa G30S/PKI di Museum Darma Bhakti Kostrad.

Eks KSAD itu menilai TNI telah disusupi PKI mengacu hilangnya tiga patung tersebut. Sebab, patung yang hilang menggambarkan momen TNI menumpas PKI.

Iqbal pun mengaku tidak mau berlebihan menyikapi pernyataan Gatot yang menyebut TNI disusupi PKI. Pasalnya, pernyataan tersebut dianggap sebagai pendapat dan masukan.

"Menurut saya pernyataan Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo lebih dimaknai berupa pendapat dan masukan sebagai senior dan mantan Paglima TNI agar TNI," kata Sekretaris Fraksi PPP di MPR itu.

Menurut dia, pernyataan Gatot bisa dianggap pula ajakan kepada masyarakat tetap komitmen terhadap ideologi bangsa yaitu Pancasila.

Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Iqbal berharap persoalan hilangnya tiga patung dalam diorama peristiwa G30S/PKI di Museum Darma Bhakti Kostrad bisa dibicarakan dengan baik-baik sehingga tidak memunculkan polemik di publik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News