Saran Pakar Transportasi agar Indonesia Zero ODOL, Kompleks!
jpnn.com, JAKARTA - Pakar Transportasi dari Institut Transportasi & Logistik Trisakti Suripno menyampaikan pola pikir instan tidak mungkin membawa Indonesia menuju zero ODOL (Over Dimension Overload).
ODOL merupakan masalah kompleks yang harus ditangani dari hulu sampai hilir yang tidak bisa ditangani dengan cara penegakan hukum saja, tetapi harus melibatkan seluruh kementerian terkait dan pemerintah daerah.
"Benahi cara berpikir sebagai manajer yang menentukan sasaran dan perwujudan sasaran khususnya bagi Kemenhub. Bukan sebagai pelaksana atau berpikir operasional," ujar Suripno dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/10).
Dia menegaskan ini harus dibiasakan karena tuntutan dari Peraturan Perundang-undangan bidang LLAJ (Lalu Lintas dan Angkutan Jalan) semua diawali dengan penentuan sasaran.
Mantan Direktur Keselamatan Transportasi Kementerian Perhubungan ini menambahkan perlu adanya perencanaan menyeluruh mulai tindakan pencegahan sampai dengan penindakan.
Juga perencanaan jangka panjang seperti Rencana Aksi Nasional keselamatan.
Manajemennya adalah termasuk manajemen Keselamatan LLAJ karena ODOL itu bagian dari manajemen Keselamatan LLAJ.
Penanganannya juga harus dalam satu paket dengan manajemen Keselamatan LLAJ yang sudah memiliki format baku atau formatnya sudah ada.
Pakar Transportasi dari Institut Transportasi & Logistik Trisakti Suripno memberikan saran agar Indonesia Zero ODOL
- ASDP Laksanakan Keputusan Kemenhub soal Penundaanu Penyesuaian Tarif Penyeberangan di 27 Perlintasan
- Prabowo Hadapi Tantangan Besar Kelola Defisit Anggaran, Pakar Sarankan Hal Ini
- PT Surveyor Indonesia Hadirkan Layanan Manajemen Pengelola Buy The Service
- inDrive Sukses Raih 5 Miliar Transaksi Layanan Mobilitas Secara Global
- Ditjen Hubdat Gelar FGD Penyusunan Pedoman Teknis Retribusi Pengendalian Lalin & Launching Pilot Project
- Lewat Program Edutrain, LRT Jabodebek Kenalkan Transportasi Publik kepada Anak-anak Hingga Komunitas