Saran Pakar Transportasi agar Indonesia Zero ODOL, Kompleks!
jpnn.com, JAKARTA - Pakar Transportasi dari Institut Transportasi & Logistik Trisakti Suripno menyampaikan pola pikir instan tidak mungkin membawa Indonesia menuju zero ODOL (Over Dimension Overload).
ODOL merupakan masalah kompleks yang harus ditangani dari hulu sampai hilir yang tidak bisa ditangani dengan cara penegakan hukum saja, tetapi harus melibatkan seluruh kementerian terkait dan pemerintah daerah.
"Benahi cara berpikir sebagai manajer yang menentukan sasaran dan perwujudan sasaran khususnya bagi Kemenhub. Bukan sebagai pelaksana atau berpikir operasional," ujar Suripno dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/10).
Dia menegaskan ini harus dibiasakan karena tuntutan dari Peraturan Perundang-undangan bidang LLAJ (Lalu Lintas dan Angkutan Jalan) semua diawali dengan penentuan sasaran.
Mantan Direktur Keselamatan Transportasi Kementerian Perhubungan ini menambahkan perlu adanya perencanaan menyeluruh mulai tindakan pencegahan sampai dengan penindakan.
Juga perencanaan jangka panjang seperti Rencana Aksi Nasional keselamatan.
Manajemennya adalah termasuk manajemen Keselamatan LLAJ karena ODOL itu bagian dari manajemen Keselamatan LLAJ.
Penanganannya juga harus dalam satu paket dengan manajemen Keselamatan LLAJ yang sudah memiliki format baku atau formatnya sudah ada.
Pakar Transportasi dari Institut Transportasi & Logistik Trisakti Suripno memberikan saran agar Indonesia Zero ODOL
- Kemenhub Buka Posko Pusat Angkutan Natal dan Tahun Baru, Ini Pesan Wamenhub Suntana
- Ini Sejumlah Kebijakan Pengaturan Mobilitas yang Disiapkan Kemenhub saat Nataru 2024/2025
- Menko AHY Minta Ada Sistem Peringatan Dini Terhadap Transportasi Selama Nataru
- Kembangkan Sistem Transportasi dan Smart City di Indonesia, PT TKDN Gandeng Cudo
- Halte Revo Resmi Diluncurkan, Dukung Fasilitas Transportasi
- Tegas, Kemenhub Beri Tanda Merah untuk Bus yang Tak Layak Jalan