Saran Presiden PKS untuk Selesaikan Masalah Guru dan Honorer
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menilai ada tiga persoalan klasik terkait guru yang masih menjadi PR Indonesia. Pertama, kompetensi guru.
"Karena memang kalau diperhatikan ya, guru belum sepenuhnya ideal secara kompetensi," ujar Sohibul dalam diskusi Derita Guru dalam Sistem Pendidikan Indonesia, yang digelar Fraksi PKS DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (26/11).
Kedua, kata Sohibul, terkait distribusi guru. Menurutnya, sekarang masih banyak daerah di Indonesia yang kekurangan guru. Dia menjelaskan ada satu guru yang tak hanya menangani satu pelajaran, tetapi seluruh kelas. Persoalan ketiga adalah remunerasi.
"Nah, ini (masalah-masalah) klasik," tegasnya.
Kendati demikian, lanjut Sohibul, di era reformasi sekarang ini ada dua masalah tambahan. Pertama, politisasi guru. Dia menjelaskan, guru ditarik-tarik ke politik praktis terutama pada pilkada-pilkada.
"Ini buruk buat masa depan guru dan masa depan kita," jelasnya. Karena itu, Sohibul berharap partai-partai bisa bersikap baik dan arif serta gurunya juga jangan mau ditarik-tarik ke politik.
Persoalan kedua, lanjut dia, adalah kriminalisasi guru. Sekarang ini, kata dia, banyak sekali kasus bagaimana anak dari seorang yang biasanya punya power tertentu mengkriminalisasi guru gara-gara gurunya bertindak tegas.
"Ini harus diselesaikan," tegasnya.
Sekarang ini persoalan honorer K2 belum terselesaikan karena tidak dibiayai APBN maupun APBD.
- KepmenPAN-RB 634 Tahun 2024 Senjata Honorer TMS & Belum Melamar, Cermati 11 Ketentuannya
- 5 Berita Terpopuler: KemenPAN-RB Punya Info Terbaru, Dirjen Nunuk Bergerak Urus Guru Honorer, tetapi Masih Proses
- 5 Berita Terpopuler: Dua Kategori PPPK 2024 dengan Gaji Berbeda, Mulai Berlaku Awal 2025, tetapi Tetap Ada Prioritas
- Dirjen Nunuk Tegaskan P1 Tetap Prioritas Penempatan PPPK 2024
- 5 Berita Terpopuler: Dipastikan Hanya 25% yang Lulus PPPK, tetapi Jangan Ada PHK, Tolong Teken SK Honorer
- Seleksi PPPK 2024: 2 Kategori Honorer Dipastikan Aman, Gaji Berbeda