Sarana Lengkap Tak Otomatis Siswa Pintar
Senin, 26 April 2010 – 21:37 WIB
JAKARTA – Meski pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2010 sempat mendapat penolakan, Kementrian Pendidikan Nasional tetap akan memberlakukan UN pada tahun depan. Alasan Menteri Pendidikan Nasional, Moh Nuh karena hingga saat ini tidak ada perintah pemberhentian ataupun pelarangan UN.
”Sampai dengan sampai saat ini pemerintah tetap akan melakukan kegiatan ujian secara nasional ini karena memang tidak ada perintah harus diberhentikan atau harus dilarang,” kata Muh Nuh usai menghadiri rapat kerja dengan gabungan Komisi di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/4).
Muh Nuh pun berjanji akan terus melakukan penyempurnaan UN baik dari sisi pelaksanaannya maupun dari peningkatan kualitasnya. ”Yang terpenting akan terus disempurnakan baik dari sisi pelaksanannya maupun peningkatan kualitasnya.” katanya. Terkait dengan banyaknya siswa di Kawasan Timur Indonesia yang tidak lulus karena standar UN disamakan dengan Kawasan Barat yang sarana prasarananya berbeda, Nuh mengatakan pemberlakukan standar itu juga tetap akan dilakukan.
”Kalau kalau standarnya itu dibedakan antara timur dan barat, itu diskriminasi,” tukasnya. Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu beralasan bahwa tidak ada jaminan bahwa siswa yang mengecap pendidikan di sekolah yang sarana dan prasarananya bagus otomatis siswanya pintar. Sehingga, katanya, tak ada relevansinya mebedakan standar kelulusan UN Kawasan Timur Indonesia dan Kawasan Indonesia Barat.
JAKARTA – Meski pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2010 sempat mendapat penolakan, Kementrian Pendidikan Nasional tetap akan memberlakukan
BERITA TERKAIT
- Kuliah Tamu di BINUS University, Dosen FISIP UPNVJ Bicara soal Netnografi
- Siap-siap! Sumbangsih Cup 2025 Segera Digelar, Dijamin Seru dan Meriah
- Unika Atma Jaya Resmikan School of Bioscience, Technology, and Innovation
- Sandang Gelar LL.M dari Kampus Top, Fidela Gracia: Terima Kasih President University
- Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan, BSI Maslahat Gandeng Ganesha Operation
- Banyak R3 Tidak Lulus Seleksi PPPK Guru Tahap 1, Bagaimana Honorer Database Bisa Tuntas