Sarankan Capres Tak Khawatirkan Kampanye Hitam di Media Sosial

Sarankan Capres Tak Khawatirkan Kampanye Hitam di Media Sosial
Sarankan Capres Tak Khawatirkan Kampanye Hitam di Media Sosial

jpnn.com - BANDUNG – Pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), Toto Sugiarto, menilai kedua pasangan bakal calon presiden tidak perlu terlalu mengkhawatirkan gencarnya kampanye hitam dan saling serang di media sosial. Pasalnya, pengguna media sosial umumnya berasal dari kelompok masyarakat terdidik.

Toto mengatakan, ketika informasi dinilai sebagai kampanye hitam dan tidak dapat dipertangggungjawabkan kebenarannya, maka pengguna media sosial tidak akan dengan mudah percaya. Sebab, pengguna media sosial tentu bisa menyairng informasi.

“Saya kira mereka (pengguna media sosial), bisa menyaring apakah kampanye yang ada di media sosial termasuk kampanye yang benar atau menjurus pada black campaign. Saya justru melihat kampanye di media sosial justru bermakna dari pada kampanye lain,” kata Toto dalam media gathering yang diselenggarakan Badan Pengawas Pemilu di Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/5).

Toto lantas menggunakan pengguna Twitter di Indonesia yang sampai saat ini mencapai 30 juta orang. Toto mengakui jumlah itu sangat potensial untuk digarap tim-tim kampanye kedua pasangan calon presiden. Belum lagi ada pengguna media sosial lainnya seperti Facebook.

“Karena itu saya pikir kampanye di media sosial jauh lebih berpengaruh, karena lebih bermakna. Apalagi atas sebuah informasi maupun berita, tidak jarang para pengguna saling caci maki dan saling serang dengan kata-kata. Dan itu keluar dari hati,” katanya.(gir/jpnn)

 


BANDUNG – Pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), Toto Sugiarto, menilai kedua pasangan bakal calon presiden tidak perlu terlalu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News