Sarankan Jokowi Batalkan Rencana Pembentukan Kastaf Kepresidenan
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan membentuk kantor staf kepresidenan. Nantinya, kantor itu akan dikepalai seorang kepala staf.
Namun, rencana presiden yang dikenal dengan panggilan Jokowi itu dianggap hanya mengekor Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazier, pembentukan jabatan kepala staf kepresidenan itu bukan hanya tidak diperlukan tetapi juga bakal menambah pengeluaran keuangan negara.
"Untuk apa juga kepala staf kepresidenan? Optimalkan saja yang sudah tersedia di Sekretariat Negara," kata Fuad di Jakarta, Sabtu (1/11).
Mantan politikus Hanura itu justru khawatir pembentukan jabatan kepala staf kepresidenan hanya akan memunculkan benturan kepentingan. Tapi yang lebih disayangkan, lanjutnya, negara harus menanggung biaya untuk hal yang tak perlu.
"Kalau internal kabinet saja yang benturan ngga apa-apa. Tapi berbagai benturan itu kan harus dibayar rakyat juga. Apalagi kastaf kepresidenan itu dasinya kan harus panjang," ujar dia.
Karenanya Fuad menyarankan Jokowi agar membatalkan rencana pembentukan posisi kepala staf kepresidenan. "Ini DPR kan ada tandingannya, begitu ada konflik, bisa saja nantinya ada kastaf kepresidenan tandingan," ucap mantan dirjen pajak itu.(fas/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan membentuk kantor staf kepresidenan. Nantinya, kantor itu akan dikepalai seorang kepala staf.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hasto Tersangka Seminggu setelah Jokowi Dipecat PDIP, Apa Kaitannya?
- Klarifikasi Menteri Agama soal Tak Ada Azan di Pantai Indah Kapuk
- Hasto jadi Tersangka, Ronny Mengonfirmasi Keterangan Bu Mega
- 5 Berita Terpopuler: Cek Fakta, Benarkah Honorer Diangkat PPPK Paruh Waktu Secara Otomatis? Begini Penjelasannya
- Tinjau Sejumlah Gereja di Bandung, Wamendagri Bima Arya Pastikan Natal Berjalan Lancar
- Oknum Polisi yang Peras WN Malasia di DWP Jalani Sidang Etik Pekan Depan