Sarankan Kemlu RI Gandeng Interpol Selidiki Suap dari Australia
jpnn.com - JAKARTA - Guru besar hubungan internasional dari Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana menyarankan Kementerian Luar Negeri RI meminta bantuan Interpol untuk menyelidiki dugaan suap dari petugas Australia kepada kru kapal Indonesia yang membawa 65 imigran gelap pada awal Juni lalu. Suap itu diduga agar kapten kapal urung membawa para imigran gelap asal Bangladesh, Srilanka dan Myanmar ke Australia dan membawa mereka kembali ke Indonesia.
"Sebaiknya Kemenlu minta interpol yang menyelidiki kapten kapal bernama Yohanes, terduga penerima suap uang oleh pejabat bea cukai Australia," kata Himahanto dalam duskusi di kompleks parlemen, Senayan Jakarta, Senin (22/6).
Menurutnya, perlu ada kepastian tentang dugaan suap dari Australia untuk mencegah imigran gelap memasuki Negeri Kanguru itu. Bahkan, kata Hikmahanto, penyelidikan suap itu penting untuk membuktikan bahwa Australia di bawah Perdana Menteri Tony Abbott menggunakan segala cara untuk mencegah para imigran gelap.
"Fakta tersebut jadi bukti bahwa PM Tony Abbott memang sudah melakukan segala cara untuk mengusir imigran yang akan memasuki Australia," tegasnya.
Hikmahanto menegaskan, jika menyuap itu menjadi kebijakan pemerintahan Tony Abbott maka hal itu sama saja uang rakyat Australia dipakai untuk menyelundupkan orang. "Kalau benar, berarti Australia sudah melanggar berbagai kesepakatan internasional tentang pengungsi," tudingnya.
Hikmahanto juga menyebut cara Australia menangani pengungsi jelas-jelas sangat merugikan Indonesia. Sebab, kebijakan Australia seolah menempatkan Indonesia sebagai tempat pembuangan sampah. "Semua sampah dengan berbagai cara oleh Tony Abbott digiring ke Indonesia," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Guru besar hubungan internasional dari Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana menyarankan Kementerian Luar Negeri RI meminta bantuan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis
- Hamas Anggap Pertukaran Tawanan dengan Israel Kemenangan Bersejarah
- Ancaman Trump Berhasil, Kolombia Turuti Kemauan AS soal Imigran Ilegal
- Donald Trump Pastikan Bom 1 Ton Pesanan Israel sudah Dikirim