Sarankan KPU Abaikan Surat Golkar soal Pemecatan Nusron Cs

jpnn.com - JAKARTA - DPP Partai Golkar telah menyurati Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar mencoret nama Nusron Wahid dan Agus Gimiwang dari daftar calon anggota legislatif (caleg) terpilih periode 2014-2019. Penyebabnya, dua kader Golkar itu telah dipecat dari keanggotaan partai berlambang beringin hitam itu.
Namun, pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti mengkritisi langkah Golkar meminta KPU mencoret Nusron Cs sehingga tak dilantik sebagai DPR periode 2014-2019. Ray menganggap langkah Golkar itu bisa memicu ketidakpastian atas hasil pemilu sehingga sebaiknya KPU mengabaikannya.
“Karena caleg yang sudah terpilih bahkan mencapai BPP (bilangan pembagi pemilih, red) dapat dibatalkan secara sepihak keterpilihannya hanya karena partai memberhentikannya juga secara sepihak. Jika dilakukan dengan semangat yang bertentangan dengan demokrasi, KPU sebaiknya menolak permohonan pencoretan tersebut," kata Ray di Jakarta, Rabu (20/8).
Ray juga mengatakan, saat ini penentuan caleg terpilih dilakukan dengan suara terbanyak. Menurutnya, merampas hak caleg terpilih untuk dilantik sama saja merampas hak pemilih yang telah memilih wakil untuk duduk di legislatif.
Selain itu, lanjut Ray, dengan sistem suara terbanyak untuk menentukan caleg tepilih maka keberadaan partai sebagai tonggak penentu suara rakyat sudah tak signifikan. Sebab, faktanya banyak pemilih memilih wakil rakyat karena berdasarkan figur dan bukan karena faktor partai pengusung.
Karenanya Ray mengingatkan KPU untuk betul-betul cermat dalam menyikapi persoalan itu. Sebab, jika KPU tidak bijak dan mengabulkan permintaan Golkar mencoret Nusron Cs maka maka hal itu sama saja mentradisikan hal negatif. Sebab, bisa saja di masa mendatang partai memasang figur untuk mendongkrak suara di pemilu, namun setelah itu diberhentikan.
“Tindakan-tindakan seperti ini akan berpotensi menjadi tren di dalam budaya partai. Caleg-caleg potensial yang memiliki kans besar meraup suara didaftarkan sebagai caleg, tapi jika sudah terpilih yang bersangkutan diberhentikan dan lalu diminta dibatalkan keterpilihannya," ucap Ray.(ara/jpnn)
JAKARTA - DPP Partai Golkar telah menyurati Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar mencoret nama Nusron Wahid dan Agus Gimiwang dari daftar calon anggota
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Level Up Peradi: UU Desain Industri Sudah Kedaluwarsa, Harus Direvisi
- Soal Polemik THR Mitra, Pakar: Tuntutan Populis yang Kontradiktif dengan Regulasi
- Evie Yulin Bakal Menjadi Ketua IPMG Mulai April Ini
- Wakil Ketua MPR Sebut Dukungan Semua Pihak Bantu Kearifan Lokal Tumbuh Berkelanjutan
- ExxonMobil Jadi Mitra Strategis Industri Pertambangan
- 99 Virtual Race Gelar 7 Race Bertema WMM di The Ultimate World Marathon 2025