Sarankan PDIP Ladeni Sindiran Fahri ke Megawati

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Arie Sujito menyarankan PDI Perjuangan (PDIP) tidak diam saja menghadapi manuver-manuver lawan politiknya. Selama masih dalam batas kewajaran, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu disarankan untuk melayani setiap serangan dari kubu lawan.
Hal ini disampaikan Arie terkait serangkaian sindiran Wakil Sekretaris Jendral Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah melalui Twitter yang mengarah ke Megawati. Arie mengatakan, PDIP seharusnya menanggapi ulah Fahri tersebut.
"Saya kira untuk menanggapi itu (cecuit Fahri, red) PDIP perlu mengeluarkan penjelasan. Enggak apa-apa, dijawab saja oleh PDIP," ujar Arie saat dihubungi, Senin (23/3).
Arie mengatakan, di masa kampanye ini sudah sewajarnya setiap partai peserta pemilu dikuliti rekam jejaknya. Partai yang diserang pun seharusnya memberi klarifikasi, sehingga terjadi debat tentang rekam jejak masing-masing capres dan partai.
Dengan begitu, lanjutnya, akan tercipta persaingan yang sehat dan bermanfaat bagi pemilih. "Baik Prabowo, Mahfud, Anis Matta, Ical, Jokowi harus diangkat semua. Yang penting bukan sekadar fitnah. Sehingga publik tahu track record yang sebenarnya," tandasnya.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Fahri melalui akun Twitternya menuliskan sejumlah sindiran terhadap kebijakan Megawati ketika menjadi presiden. Salah satu yang disinggungnya adalah penjualan satelit ke Singapura melalui Indosat.(dil/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Arie Sujito menyarankan PDI Perjuangan (PDIP) tidak diam saja menghadapi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Momen Hari Kartini, Andini Anissa Jadi Perempuan Pertama Peraih Gelar Kubestronaut
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif
- KSPSI Dorong Indonesia Meratifikasi Konvensi ILO 188 untuk Perlindungan Awak Kapal Perikanan
- Dendi Budiman: Miskinkan Hakim dan Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar
- Gibran Buat Konten Bonus Demografi, Deddy PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja