Sarat Pengalaman, JK Diharapkan Bisa Koreksi Kekeliruan Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Pengalaman Jusuf Kalla (JK) ketika jadi wakil presiden pendamping Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I dinilai akan sangat bermanfaat bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk lima tahun ke depan. JK -sapaan Jusuf Kalla- bahkan dianggap akan mampu mengoreksi kebijakan Presiden Jokowi.
Hal tersebut dikatakan dosen falsafah politik dari Universitas Paramadina Jakarta, Suratno dalam diskusi di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), kompleks parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (29/10). Menurutnya, Jokowi memang harus mampu membangun sinergi dengan JK.
"Di samping dengan menterinya, Jokowi juga harus bersinergi dengan wapres JK. Soalnya JK sudah berpengalaman mengurus Bangsa Indonesia bersama SBY," kata Suratno.
Lebih lanjut Suratno mencontohkan jika suatu saat Jokowi salah mengeluarkan pernyataan atau tidak pas dalam bersikap. JK, kata Suratno, bisa bertindak meluruskannya. "JK mestinya meminimalis kekeliruan itu," sarannya.
Alasan Suratno, potensi Jokowi untuk bicara salah atau tidak tepat bersikap sangat tinggi. Sebab, kultur Jawa yang melatari Jokowi bisa dianggap salah dalam oleh pihak lain.
Sebagai penganut sosial kultur Jawa, Jokowi pasti menghindari politik kegaduhan. "Mirip Pak Harto, di depan senyum saja tapi di belakang babat terus. Atau SBY yang terkesan kalem dalam menyikapi banyak hal tapi terasa efeknya," jelas Suranto.
Meski demikian, kata Suratno menambahkan, Jokowi tidak usah seperti Soeharto yang menerapkan kultur Jawa dalam berpolitik. "Jokowi juga akan melakukan itu untuk menjaga stabilitas politik," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Pengalaman Jusuf Kalla (JK) ketika jadi wakil presiden pendamping Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024