Sarjana Bisnis yang Tercebur di Lapangan Hijau
Minggu, 27 Mei 2012 – 13:29 WIB
HANYA dalam 75 hari, Roberto di Matteo berhasil mempersembahkan dua trofi bergengsi, Piala FA dan Liga Champions. Capaian fantastis untuk pelatih yang awalnya menganggap sepak bola hanya sebagai hobi. ------------------
JIKA melihat curriculum vitae (CV) Di Matteo, tidak ada rekam jejak mengenai karir juniornya. Di Matteo tercatat langsung memulai karirnya pada usia 18 tahun di klub asal kota kelahirannya di Swiss, Schaffhausen. Di Matteo mengatakan, dirinya dibesarkan oleh orang tua yang menginginkan anaknya menempuh pendidikan setingi-tingginya.
Orang tua Di Matteo yang imigran Italia itu harus bekerja keras membanting tulang agar Di Matteo dan adik perempuannya bisa terus bersekolah. “Keluarga kami tidak cukup mampu. Ayah bekerja di pabrik baja, sedangkan ibu bekerja paro waktu sebagai cleaning service kantor. Jadi, ketika ayah pulang, ibu saya berangkat kerja,” kata Di Matteo sebagaimana dilansir The Independent.
Kalaupun Di Matteo melirik sepak bola, itu karena olahraga tersebut menjadi mata pelajaran siswa pria di sekolahnya. Juga karena rumahnya berdekatan dengan lapangan sepak bola. “Kedua orang tua saya mengatakan, saya boleh bermain sepak bola asalkan harus menyelesaikan studi,” sambungnya.
HANYA dalam 75 hari, Roberto di Matteo berhasil mempersembahkan dua trofi bergengsi, Piala FA dan Liga Champions. Capaian fantastis untuk pelatih
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408