Sarjana Bisnis yang Tercebur di Lapangan Hijau
Minggu, 27 Mei 2012 – 13:29 WIB
Keputusan Di Matteo tidak salah. Di musim pertamanya sebagai pelatih, Di Matteo membuat Milton Keynes Dons finis ketiga di League One (kasta ketiga kompetisi di Inggris). Semusim berikutnya, dia pun digaet West Bromwich Albion. Sentuhan magis Di Matteo kembali membuahkan hasil karena West Brom promosi ke Premier League di musim pertamanya.
Di Matteo mampu menggebrak di awal kiprahnya di Premier League. Tapi, perlahan tapi pasti, minimnya pengalaman berdampak pada anjloknya performa The Baggies – sebutan West Brom – sehingga Di Matteo dilengserkan pada Februari 2010 atau tujuh bulan setelah kompetisi berjalan.
Namun, Di Matteo seolah menemukan peruntungannya kembali ketika musim panas tahun lalu dirinya mendapat tawaran membantu pelatih baru Chelsea Andre Villas-Boas. “Saya sebenarnya masih depresi (karena dipecat West Brom, Red). Tapi, saya menemukan filosofi yang sama dengan Andre, seolah kami adalah teman selama 30 tahun,” ungkapnya.
Ketika Boas gagal, Di Matteo seperti menemukan ilmu baru. Sebab, Di Matteo adalah seorang pelatih yang belajar dari mereka yang gagal. “Saya belajar agar tidak mengulang kesalahan mereka. Seperti saat saya tidak menikmati karir saya di Chelsea saat dilatih Gianluca Vialli maupun saat bersama (Claudio) Ranieri,” jelasnya.
HANYA dalam 75 hari, Roberto di Matteo berhasil mempersembahkan dua trofi bergengsi, Piala FA dan Liga Champions. Capaian fantastis untuk pelatih
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408