Sarjana Teknik 8 Tahun Jualan Koran, Penghasilannya...
"Saya di perempatan biasanya sampai pukul 18.00 Wita, karena koran lakunya pada sore hari," ungkapnya.
Dia mengaku tinggal di Banjarbaru seorang diri, istri tercintanya tinggal bersama orangtuanya di Makassar.
Sudah dua tahun terakhir dirinya tak pulang ke Makassar. "Istri membantu orangtua berjualan kain, saya tak pulang karena ingin merasakan Ramadan di sini tahun lalu. Rencananya tahun ini pulang," katanya.
Di sela-sela waktu ketika berjualan koran, dia selalu menyempatkan diri membaca koran yang dijualnya. Sehingga dia memiliki penulis favorit di salah satu media cetak.
"Di koran Radar Banjarmasin, saya suka tulisannya Syarafuddin. Saya tak pernah ketinggalan membaca tulisannya waktu ekspedisi Islam," katanya.
Dia mengungkapkan, ketika Radar Banjarmasin mulai menerbitkan edisi ekspedisi Islam penjualan korannya terus meningkat hingga saat ini.
"Pembeli koran Radar Banjarmasin terus bertambah, bahkan di Banjarbaru ada komplek yang saya namai Kampung Radar Banjarmasin karena hampir semua warga menjadi pelanggannya. Komplek itu bernama Komplek Pertamina," pungkasnya. (ris/ay/ran)
Abdulrahman bergelar sarjana teknik, tapi dia lebih memilih untuk berjualan koran.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Sopir Taksi Online Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur Ditangkap Polres Banjarbaru
- Gelar Wisuda ke-XIV, Universitas Bakrie Lahirkan 882 Generasi Unggul yang Siap Membangun Negeri
- Sampaikan Orasi Ilmiah di Untirta, Mendes PDT Minta Sarjana Balik ke Desa
- Gerebek Gudang di Banjarbaru, Polda Kalsel Sita 13.500 Sak Pupuk Ilegal
- JHL Foundation Gelontorkan Beasiswa untuk Mahasiswa Pertanian, Targetkan Cetak 1.000 Sarjana
- Blusukan di Banjarbaru, Kaesang Bantu Pengobatan dan Renovasi Rumah Warga